Review Drama Korea Through the Darkness

Bagi yang suka lihat drama Korea dengan tema detektif, tidak akan asing dengan profesi profiler. Setiap divisi kejahatan khusus kepolisian pasti ada minimal 1 orang profiler.

Profiler Kepolisian
Nah, drama ini menceritakan tentang profiler pertama di kepolisian Korea Selatan. Setting film ini di tahun 2000. Kapten Gook Young-soo (Jin Seon-kyu), seorang kapten bagian forensik. Beliau selalu membujuk atasannya untuk membentuk tim analisis perilaku.

Beliau selalu bilang kalau peran profiler sangat diperlukan untuk menangkap penjahat. Bahkan Kapten Gook sudah punya calon profiler. Kebetulan saat itu sedang ada kasus pembunuhan berantai yang belum terpecahkan selama bertahun-tahun. 

Kegigihan Kapten Gook terbayar. Tim analisis perilaku terbentuk dan Kapten Gook sebagai Ketua tim. Kapten Gook senang sekali meski sebagai konsekuensi pangkatnya diturunkan. Tim baru ini ruangannya di basement. Bekas gudang ATK pula. Tanpa AC. Hanya ada satu kipas angin. Kapten Gook tak masalah.

Sang Kapten langsung merekrut Inspektur Song Ha-young (Kim Nam-gil), calon profiler andalannya. Ha-young seorang detektif yang sangat teliti dan ulet. Instingnya juga kuat. Dia sanggup berjam-jam di TKP demi bisa membayangkan adegan pelaku dari bukti-bukti yang ada.

Ada satu lagi anggota analis perilaku. Seorang analisis statistics, Jung Woo-joo (Ryeoun). Baru gabung di Kepolisian. Meski masih muda, dia mampu mengimbangi kemampuan kedua seniornya. Awalnya Woo-joo ya asal kerja sesuai dengan yang diperintahkan Kapten Gook. Dia bekerja pun setengah hati. Asal menunaikan kewajiban.

Suatu hari, saat Ha-young dan Woo-joo hanya berdua di kantor. Ha-young bercerita tentang orang buta yang berjalan membawa lentera saat malam hari. Lalu bertemu tetangganya dan disapa, "Ngapain kamu jalan bawa lentera, kamu kan tetap saja nggak bisa lihat jalan."

   "Iya memang. Aku ingin membantu orang lain agar bisa melihat jalan dengan lenteraku ini." jawab Orang Buta.

   "Kenapa aku mau gabung di tim ini? Aku ingin seperti Pak Buta itu. Meski penyelidikan ini tak berguna untukku. Aku ingin membantu korban dan keluarga korban menangkap pelaku kejahatan. Untuk meringankan penderitaan dan luka batin mereka." kata Inspektur Song.

Sejak saat itu Woo-joo mempunyai motivasi baru. Dia lebih bersemangat dalam menjalankan penyelidikan. Dia jadi punya inisiatif tanpa diperintah terlebih dahulu.

Psikologis Terganggu
Tim baru ini harus berjuang untuk menyelami pemikiran pelaku kejahatan. Selain itu juga harus berjuang menunjukkan ekistensinya di lembaga kepolisian. Begitu dianggap tak berguna tim analisis perilaku akan langsung dibubarkan.

Inspektur Song sebagai profiler selalu memposisikan dirinya sebagai si pelaku kejahatan. Saat menyelidiki suatu kasus, Dia akan berpikir dan bersikap sebagai pelaku. Padahal kasus-kasus yang mereka selidiki adalah pembunuhan berantai yang sulit dipecahkan.

Akibat terlalu menghayati karakter pelaku kriminal, perilaku Inspektur Song mulai berubah. Inspektur Song kesulitan untuk membedakan sikap dan karakter dirinya dengan para subyek penelitian. Kapten Gook sangat khawatir dengan hal ini.

Puncaknya adalah terjadi tumbukan emosi. Inspektur Song sudah tidak mampu lagi mengendalikan emosinya. Pas kejadian tersebut, Beliau sedang menyetir mobil. Inspektur Song mengalami kecelakan hebat. Beliau harus dioperasi dan mengalami koma. Butuh waktu yang lama untuk sadar. Proses pemulihan juga butuh lama.

Selama proses pemulihan ini, Inspektur Song memutuskan untuk mengundurkan diri dari Kepolisian. Beliau ingin hidup normal dan menikmati tinggal berdua dengan ibunya. Semua rekan kerjanya sangat menyayangkan keputusan Beliau. Kapten Gook dengan berat hati memahami keputusan Inspektur Song. Meski begitu surat pengunduran diri Inspektur Song hanya disimpan saja.

Suatu hari, seorang Ibu menemui Inspektur Song. Ibu tersebut mengucapkan terima kasih secara khusus. Anak Beliau adalah salah satu korban pembunuhan berantai. Sang Ibu merasa lega karena si pembunuh berhasil ditangkap. Ucapan Sang Ibu membuat Inspektur Song tersadar untuk hanya fokus pada korban dan keluarga korban.

Hanya saja hati Inspektur Song masih bimbang. Beliau khawatir kalau tak bisa mengendalikan dirinya lagi saat melakukan analisis perilaku. Beliau butuh waktu lama untuk berfikir.

Apakah Beliau tidak jadi keluar dari Kepolisian?
Simak terus seri ini hingga Tamat.

Komentar