Review Film Alif Lam Mim

Film ini produksi tahun 2015. Meski begitu masih tetap seru ditonton sampai hari ini. Setting cerita film ini adalah Jakarta tahun 2036. Saat itu Jakarta dalam masa damai setelah perang saudara dan pembantaian kaum radical. Semua permasalahan tersebut bisa diselesaikan pada revolusi tahun 2026.

Tiga Sahabat
Ada 3 orang sahabat yaitu Alif (Cornelio Sunny), Lam (Abimana Aryasatya) dan Mim (Agus Kuncoro). Mereka sejak kecil tinggal dan belajar di Pondok Pesantren Al Ikhlas pimpinan KH Mukhlis (Arswendi Nasution). 

Mereka tetap bersahabat hingga dewasa. Alif menjadi Polisi, Lam bekerja sebagai wartawan sedangkan Mim tetap tinggal di Pesantren. Mim mengajar di sana.

Suatu saat terjadi pengeboman di sebuah Cafe. Polisi menyelidiki kasus tersebut tapi mengalami jalan buntu. Lam juga mengadakan penyelidikan. Dia menggali berbagai information dari banyak pihak. Hingga akhirnya mendapat informasi kalau pengebom Cafe berasal dari Pesantren Al Ikhlas. Lam menyimpan informasi tersebut karena merasa ada beberapa kejanggalan. 

Lam menghubungi Alif dan Mim untuk menyelidiki lebih dalam lagi. Sayangnya, hasil laporan Lam bocor dan diketahui Kepolisian. Akhitnya KH Mukhlis sebagai pimpinan Pesantren ditangkap. 

Lam heran bagaimana mungkin semua laporan penyelidikan yang masih tersimpan rapi di komputer kantor bisa diketahui pihak luar. Lam berkejaran dengan waktu untuk mencari kebenaran yang sebenarnya. Disatu sisi, dia dilema. Semua bukti mengarah ke Pesantren Al Ikhlas.

Titik Terang
Akhirnya ketemu buang keroknya. Seorang misterius dengan sebutan Master (Cedek Arif Rahman) merekrut beberapa anak Pesantren Al Ikhlas. Master juga mempengaruhi mereka agar melakukan berbagai aksi pengeboman di beberapa tempat. Master mengatasnamakan perjuangan Islam pada aksinya.

Alif dan Lam kesulitan untuk membuka semua kenyataan ini. Ternyata Master adalah orang suruhan Big Boss (Rio Dewanto). Master mendapat tugas khusus untuk menjelekkan umat Islam. Bahkan kalau bisa menghancurkan umat Islam.

Apalagi Mim keras kepala untuk melindungi Pesantren dengan segala cara. Bahkan Dia rela kehilangan nyawanya. Upaya pengungkapan kebenaran ini berlangsung alot. Apalagi Arif tak bisa terlibat terlalu jauh dalam penyelidikan. Dia diawasi ketat oleh atasannya. Justru di sini daya tarik film ini. Bikin penasaran para penonton.

Apakah usaha Lam bisa berhasil untuk menggungkap kejahatan Master dan Big Bos?

Bukan sekedar film action
Film dengan genre action ini seru. Bagi para pecinta action tidak akan bosan menontonnya. Terutama untuk adegan perkelahian. Fight director membesut dengan indah. Tidak asal bakbikbuk. Terima kasih banyak pada Produser Ari Untung yang tak pelit mengeluarkan biaya mahal untuk efek khusus. 

Akting para pemain juga pas. Tidak ada ekspresi dan bahasa tubuh berlebihan. Salut pada penulis skenarionya. Dialog yang digunakan cerdas dan segar. Saya ngeri kalau Indonesia nanti akan seperti dalam film ini. Akibat perang saudara dan revolusi negara jadi porak poranda.

Saya dulu ingin nonton film ini di bioskop. Sayang belum sempat nonton sudah turun dari bioskop. Cepet banget cuma seminggu di bioskop kalau nggak salah. Nyesel banget tidak buru-buru nonton waktu itu.

Pas Ramadan 2020, saya dan beberapa teman ngrumpi serius tentang film ini. Salah satu teman kasih tahu kalau mau nonton film Alif Lam Mim bisa DM ke IG mas Ari Untung. Belum sempat DM eh film ini tayang di salah satu TV nasional. Alhamdulillah. Akhirnya bisa nonton.

Bagi para pecinta film action sudah nonton film ini? Ayo buruan nonton.

Komentar