Doa dan Keinginan Tahun Ini

Alhamdulillah masih bisa menikmati Ramadan tahun 2022. Dua tahun pendemi mengajariku untuk selalu bersyukur atas semua karunia yang ada. Saat Ramadan terselip untaian doa dan harapan:

1. Semua keluarga sehat
Paling utama adalah kesehatan. Selalu terselip doa yang pertama adalah semua keluarga selalu sehat. Kalau semua dalam kondisi sehat, hati jadi lebih tenang. 

Pandemi sudah dinyatakan pergi tapi tetap saja harus terus waspada. Paling penting adalah mencegah datangnya penyakit. Gaya hidup sehat tetap harus terus dijalankan dengan disiplin. Bagaimanapun mencegah sakit jauh lebih murah daripada mengobati penyakit yang terlanjur datang.

2. Penghasilan/ pemasukan stabil
Uang bukan yang terpenting tapi kalau tak ada uang, kepala bisa pening. Setuju? 
Setuju. Yah mau bagaimana lagi. Tidak ada yang gratis di dunia ini. Biaya hidup di Indonesia naik terus.

Harus terus kerja keras. Makin giat lobby kanan kiri cari kerjaan. Kalau memang belum ada kerjaan tetap tak apa kerja freelance. Pokoknya penghasilannya selalu ada setiap bulan. Ini yang penting. 

3. Ekonomi Indonesia pulih
Pandemi menghantam perekonomian berbagai negara. Begitupun Indonesia. Laju perekonomian berjalan lambat. Meski banyak orang yang bilang perekonomian Indonesia sudah meningkat tahun ini. Index pertumbuhan ekonomi meningkat. Itu katanya tapi bagi para penjual daya beli masyarakat masih tetap rendah. Apalagi harga berbagai komoditi terus naik. Daya beli semakin susah naik. Semoga perekonomian Indonesia terus membaik. 

4. Indonesia terhindar dari perang
Perang antara Rusia dan Ukraina mengejutkan banyak pihak. Jadi teringat paparan Pak Prabowo sewaktu kampanye pemilihan president. Setiap negara harus bersiap perang sewaktu-waktu. Tidak ada jaminan suatu negara tidak akan diserang oleh negara lain.

Ukraina tiba-tiba diserang Rusia. Saya sangat terkejut. Jadi was-was kalau Indonesia tiba-tiba diserang negara lain. Nauzubillah minzalik jangan sampai kejadian. Duh tidak terbayang bagaimana paniknya nanti. Apa persenjataan negara cukup kuat menghadapi serangan negara lain? Ngeri meski hanya membayangkan saja.

5. Haji di usia muda
Saat Bapak dan Ibu pulang haji banyak bercerita pengalaman selama di sana. Bapak Ibu berkali-kali pesan agar naik haji saat masih muda. Saat fisik masih kuat. 

Ibadah haji memang banyak melakukan aktivitas fisik. Butuh fisik yang kuat. Bapak Ibu sempat sakit di Mekkah dan Madinah karena kelelahan. Beliau selalu mendoakan agar anak-anaknya bisa naik haji saat masih muda. Aamiin yaa mujibassailin. Insyaa Allah.

Itulah doa dan keinginan saya selama ini. Semoga terkabul semuanya di tahun ini. Aamiin yaa mujibassailin.

Komentar