5 Alasan Klasik Tidak Update Blog Bagi Ibu Rumah Tangga



Kenapa lama tidak update blog?
Kalau ada pertanyaan seperti ini susah jawabnya. Bingung antara mau kasih jawaban jujur atau pencitraan. Saya mengalami sendiri untuk urusan up date blog semangat naik turun. Seringkali butuh asupan semngat agar rajin menulis di blog. Mungkin ada juga bloger yang mengalami dilema seperti saya?
Ini nih alasan klasik kenapa tidak update blog bagi bloger merangkap Ibu Rumah Tangga. Mungkin ini juga kisah klasik yang akan terus ada di masa depan. Selama blog masih ada. 

1. Sibuk
Alasan paling top. Paling sering yang muncul adalah sibuk. Benar sibuk atau sok sibuk. Uhuk. Menohok sekali pertanyaan ini. Bagi para Emak yang sekaligus menjadi bloger, sibuk ini bisa jadi pangkal blog kosong dalam wakt, yang tidak bisa ditentukan.

Kebetulan selama ngeblog saya pernah sambil kerja dan jadi Ibu Rumah Tangga sepenuhnya. Saat saya bekerja, saya masih bisa curi-curi waktu di antara pekerjaan kantor. Bisa nyicil bikin draft artikel saat kepagian datang ke kantor. Sesekali saat makan siang. Kalau pas puasa sunnah kan lumayan tuh jatah waktu makan bisa buat ngeblog. Terkadang saat nunggu dijemput suami pulang, bisa ngetik di blog sebentar. Lumayan sehari bisa dapat 1 artikel minimal 500 kata. Malah seringnya sampai 1000 kata.

Saat saya resign dan jadi Ibu Rumah Tangga sepenuhnya, saya pikir akan bisa lebih produktif ngeblog. Ternyata... perkiraan saya salah besar. Mulai bangun tidur sampai mau tidur lagi, ada saja yang harus dikerjakan. Tangan mau buka laptop rasanya susah sekali. Pas baru buka laptop lalu tiba-tiba teringat ada yang harus dikerjakan. Kalau untuk menulis 1 artikel 1 hari harus sangat dipaksakan. Rasanya energi sudah habis saat depan laptop.

Memang butuh manajemen waktu buat Ibu Rumah Tangga yang full mengurus rumah sendiri. Bukan berarti harus saklek sesuai jadwal. Ada skala priortas. Saat ada anggota keluarga yang sakit atau anak sedang musim ulangan. Jika tak mungkin untuk ngeblog ya sudalah tak apa. Cuti dulu ngetik di blog. Begitu juga saat ada pekerjaan dari klien yang mepet deadline. Pekerjaan rumah harus ditinggalkan sementara. Libur masak atau setrika selama satu hari. Fokus depan laptop. 

Intinya berdamai deangan keadaan. Kalau memang rumah dalam kondisi banyak yang harus dikerjakan. Ya sudahlah. Bikin draf beberpa paragraf kalau tidak mungkin langsung jadi 1 artikel. Khawatirnya, tubuh capek sementara ada waktu untuk istiraat dipakai ngeblog malah akan bikin sakit. kalau sampai diri ini sakit malah lebih runyam lagi. Tidak bisa ngurusi keluarga, tak mungkin ngetik nyaman di blog pula. 

2. Ide
alasan kedua ini yang suka bikin gemas sendiri. Kebetulan urusan pekerjaan rumah tangga lagi sedikit, anak dan suami lagi sibuk sendiri. Langsung lah buka laptop. Niat hati mau ngetik sebanyak-banyaknya e lab kok malah tidak ada ide. Blank. Hanya bengong depan laptop. Malah jadinya buka media sosial dan blog tetap kosong.

Bagi seorang Ibu ruma tangga, ada waktu kosong adalah harta karun tak terhingga. Kalau tidak ada ide? ya harus dipaksakan ada ide. Panggil tuh ide. Kalau tetep tidak mau. Paksa. Seret untuk masuk ke otak. Kalau perlu menciptakan ide. Kalau tunggu ide datang, bahaya. Waktu kosong terbuang percuma.

Kalau saya biasanya cari ide dengan buka media sosial, ngerumpi dengan tetangga saat belanja di Pak Lijo atau warung tetangga, mendengarkan radio, buka WAG PKK atau membuka portal berita online. Untuk buka media sosial dan portal berita online ini yang paling bahaya. Kalau terlena bisa berjam-jam 'main' dan lupa kalau harus balik ke blog. Bisa juga ikut program posting bersama seperti program 1 day 1 pos Kumpulan Emak Bloger. Tema sudah ditentukan. Tak perlu lagi pusing urusan cari ide.

Sebagian besar ide tulisan di blog saya dari WAG PKK dan saat belanja di Pak Lijo. Ibu-ibu ternyata pernah kehabisan ide obrolan. Apa saja bisa jadi bahan obrolan. Urusan remeh bisa merembet sampai ke kebijakan negara segala. Seru.     

3. Tidak Percaya Diri
Ya mereka kan sudah senior, bisa nulis cepat dan bagus.
Pernahkah bikin postingan blog mepet deadine? Pokoknya harus selesai jam sekian. Meski harus pakai acara deg-degan dan ngos-ngosan bisa selesai, kan?

Urusan ngetik cepat atau tidak hanya masalah waktu dan alasan. Mungkin saja meraka yang sudah dianggap senior itu punya kontrak dengan klien. Mereka harus mempertahankan DA dan DR. Kalau tidak rajin nulis di blog engagement blog akan turun. Klien bisa complaint. Ini yang namanya profesionalitas.

Saya percaya dunia bloger sama dengan dunia kerja profesional yang lain. Bukan melihat senior atau yunior. Semua kesempatan terbuka lebar bagi siapa saja, yang bisa bekerja dengan baik dan profesional. Memang para bloger senior bisa menulis dengan cepat dan bagus. Itu hanya masalah jam terbang. Mereka sudah terbiasa menulis blog. Kalau diibaratkan, ngetik dengan mata merem jari jalan sendiri di keyboard. 

Tenang saja, kalau sering nulis di blog akan terbiasa juga nanti. Banyak bloger junior yang tulisannya bagus. Sering menang lomba. Ini hanya masalah mindset. Ucapan adalah sebagian dari doa. Apa yang terucap itulah yang akan menggerakkan otak dan tubuh. Buang jauh segala pesimis. Pokoknya harus percaya diri. Kalau bukan diri kita sendiri yang percaya bahwa tulisan kita bagus siapa lagi. Bagaimana mungkin bisa meyakinkan klien kalau kita tidak percaya dengan kemampuan diri sendiri. 

4. Mood
kalau urusan mood ini lumayan rumit. Urusan hati susah untuk dipaksa. Ea... Nulis blog berasa kayak lagi jatuh cinta. Bagi para pengabdi mood tak bisa disalahkan. Kalau sudah tidak mood bisa bikin badan tak bisa gerak dan otak tak bisa mikir. Blog pun bisa kosong tanpa jangka waktu, yang tidak bisa ditentukan. Tunggu mood dulu baru bisa update blog.

Wah bahaya ini. Apakah domain dan hosting bisa ditunda pembayarannya kalau tidak mood?
Kalau ada deadline kerjaan harus nunggu mood bagus dulu?
Tentu tidak. Bagaimana kalau tidak mood atau mood sedang tidak bagus? 
Mood harus dipaksa ada. Mood dipaksa untuk bagus. Ada banyak cara sebenarnya. Tiap orang pasti sudah tahu apa yang harus dilakukan untuk memperbaiki mood. Masalahnya 'tidak mood' akan dipelihara terus atau dilawan. Pilihan ada di masing-masing orang.

5. Malas
Ini nih alasan yang paling parah. Susah sekali ditolong. Ibarat orang sakit ini sudah kondisi kritis dalam ruang ICU. dokter sudah angkat tangan. Tinggal tunggu malaikat pencabut nyawa saja. Dorong dah ke kamar mayat.

Ini alasan paling susah untuk ditanggulangi. Hanya diri sendiri yang bisa menolong. Itu pun juga butuh tekad yang sangat kuat. Kalau tidak begitu si malas akan terus bercokol, mengakar dan akan semakin susah untuk dihilangkan. Jika malas ini tak segera diobati lebih baik blog dihapus saja. Percuma daripada uang dibuang buat bayar domain dan hosting. Mending bisa buat yang lain, lebih bermanfaat.

Inilah 5 alasan klasik tidak udate blog bagi para Ibu Rumah Tangga. Memang memang klise sekali. Mungkin ada yang menganggap ini hanya jurus ngeles. Well, terserah saja buat yang menilai. Namun beginilah adanya. 

Apakah ada yang punya alasan yang sama?
Saya termasuk yang naik turun kalau urusan up date blog. Kadang rajin. Sering pula blog kosong melompong selama sebulan. Ayo kita berjuang bersama biar bisa update blog terus. Semangat Mak-Mak! Let's rock te world!



   

Komentar