5 Ide Usaha untuk Ibu Rumah Tangga



Masa pandemi masih panjang sepertinya. Berbagai kalangan sudah mulai terseok-seok menanggung beratnya beban ekonomi. Para Ibu rumah tangga mulai memutar otak untuk mencari tambahan uang belanja. Kalau hanya mengandalkan penghasilan suami tidak tega rasanya. Biaya pengeluaran rumah tangga terus naik.

Sudah banyak Ibu rumah tangga yang mulai membuka usaha kecil-kecilan. Ada juga yang masih ancang-ancang untuk mengikuti jejak membuka usaha. Sebenarnya banyak sekali peluang usaha yang dilakukan meski hanya tinggal di rumah saja. Mulai dari yang kecil-kecil dulu saja. Tidak perlu modal banyak. Tempat usaha di rumah saja. Tak perlu menyewa tempat untuk toko. Bikin toko online saja di media sosial atau marketplace

Satu hal yang pasti, bikinlah usaha sesuai passion. Bisa juga dari hobi yang sudah lama disukai. Biar lebih menikmati prosesnya. Proses memulai usaha ini godaan untuk berhenti besar. Kalau dimulai dari hal-hal yang kita sukai akan lebih menyenangkan nantinya. Berikut ini 5 ide usaha untuk Ibu rumah tangga:

1. Kuliner

Bagi para Ibu yang hobi masak dan sering dibilang enak masakannya, bisa memanfaatkan untuk usaha. Ada dua jenis cara untuk memasarkannya. Online saja, atau online dan offline. Saya akan bahas yang kedua dulu. Jika berjualan offline cukup di teras atau depan rumah. Hanya modal sebuah meja sudah cukup. 

Harus dipastikan dulu bahwa Ibu ada yang membantu kalau jualan offline. Tidak bisa hanya sendiri yang mengerjakan semua. Urusan masak, berjualan serta melayani pelanggan, yang memesan lewat ponsel. Jualan online ini artinya harus jualan terus setiap hari. Mungkin libur sekali seminggu. Sudah siapkah tenaga Ibu?

Bukan saja tenaga untuk berjualan. Urusan rumah tangga juga tidak boleh keteteran. Kalau memang Ibu hanya sendiri tidak ada yang bantu atau belum mampu bayar orang, bisa berjualan dengan cara online.  

Kalau online ini lebih mudah. Ibu bisa pakai sistem open PO. Misalnya untuk hari A khusus bikin kue apa atau masakan apa. Hari B beda menu. Masak sesuai dengan pesanan yang masuk saja H-2 atau H-1. Ibu jadi bisa memperkirakan waktu yang dihabiskan untuk membuat pesanan. Pekerjaan rumah tangga juga tidak akan terbengkalai meski harus bekerja sendiri.

Kalau yang paling diminati saat ini adalah catering harian yang murah dan sehat. Menu rumah yang sederhana tapi enak. Tentu saja dengan catatan bahwa Ibu harus ada yang membantu masak. Catering rumahan ini butuh tenaga besar. Selain masak dalam jumlah yang banyak juga harus dilakukan setiap hari. Siap kah?   

2. Kecantikan

Bagi ibu-ibu yang hobi dandan. Anda pasti sangat paham skincare dan kosmetik dengan segala harganya. Koneksi Ibu dalam dunia perbelanjaan skincare dan kosmetik bisa dimanfaatkan untuk berjualan. Banyak pengusaha atau gerai brand kosmetik membuka lowongan reseller. Mereka sering kali memberikan potongan harga yang besar. Maklum selama masa pandemi penjualan di mall dan gerai sepi. Daripada banyak produk yang rusak karena kadaluarsa lebih baik dijual murah.

Jika lihat berbagai skincare dan kosmetik harga murah pasti tergiur untuk beli. Namun tak mungkin sering-sering beli. Ada biaya pengeluaran lain yang harus diprioritaskan. Bagaimana kalau beli tapi dijual lagi. Kan enak bisa untung. Lumayan bisa buat nambah uang belanja. 

Modalnya besar nih? tidak perlu. Biasanya para produsen atau distributor memberi foto plus product knowledge setiap produk mereka pada para reseller. Pasang saja foto product dan informasi singkat di status wa, media sosial atau marketplace. Nanti kalau ada konsumen yang pesan barulah Ibu beli ke produsen atau distributor. Tak perlu stock barang.

Kalau masih awal berjualan kan belum tahu selera pembeli. Daripada mubazir stock barang tapi tidak laku. Lebih baik pakai cara seperti itu saja. Nanti keuntungan penjualan diputar lagi pelan-pelan. Asal dengan syarat jangan sampai kalap beli untuk diri sendiri kalau pas ada diskon besar. Kuatkan niat belanja skincare dan kosmetik untuk dijual. Kalau memang perlu untuk diri sendiri ya seperlunya saja. Tak perlu dijadikan koleksi di meja rias.

3. Fashion

Ibu yang pintar menjahit dan selama ini hanya menjadikan urusan menjahit hanya pengisi waktu luang. Mari mulai dimanfaatkan untuk jadi uang. Bisa dua macam cara jualannya. Jahit sendiri produk fashion-nya lalu dijual atau beli jadi dan dijual.

Kalau memang ada modal uang bisa beli kain dan dijahit satu saja. Nanti dibuka sistem open PO dan pilihan warna yang tersedia. Jadi Ibu tinggal jahit sesuai pesanan yang masuk. Tidak butuh modal uang banyak dan tenaga pun tak akan terkuras banyak. 

Jika memang tidak punya modal uang atau tidak bisa menjahit bisa menjadi reseller saja. Secara sistem penjualan sama dengan menjadi reseller kosmetik. Jualannya menggunakan foto dulu. Kalau ada yang pesan baru beli sesuai dengan pesanan. 

Perlu dipertimbangkan pula daya beli masyarakat saat ini. Cobalah cari produk yang harganya dibawah 100 ribu atau kalau memang bahannya premium pilih yang tidak terlalu mahal. Maksimal 200 atau 300 ribu. Cermati juga selera pasar. Pahami model dan warna yang disukai pelanggan. 

4. Gardening

Saat ini sedang booming aneka tanaman daun. Harganya lumayan mahal. Ini kesempatan buat para Ibu yang hobi berkebun. Ibu bisa beli tanaman yang masih kecil (anakan) atau satu tangkai saja. Harganya lebih murah. Lalu Ibu-ibu kembangbiakkan. 

Aneka daun yang lagi hits tidak susah perawatnnya. Asalkan paham mana yang harus kena sinar matahari dan mana yang harus di tempat teduh. Ibu juga perlu mengetahui mana tanaman yang harus disiram setiap hari dan mana yang hanya perlu disiram 2 atau 3 hari sekali. 

Waktu perkembangbiakannya juga cepat, antara 1-2 minggu. Kalau sudah beranak pinak, tunggu sekitar 1 bulan. Setelah itu pisahkan dalam pot lain. Tunggu sekitar seminggu sampai 10 hari lalu jual. Lumayan kan bisa buat tambahan uang belanja keluarga. Hobi Ibu bisa jadi uang. Berkebun jalan terus. Uang juga datang terus.   

5. Jastip

Jastip ini singkatan dari Jasa Titip(an). Ada beberapa kenalan saya yang melakukan usaha ini. Sebenarnya usaha yang satu ini marak saat masa pandemi. Saat itu banyak orang yang takut ke tempat keramaian. Takut ke pasar, supermarket atau mall. Bagi yang rumahnya tidak terjangkau Pak Penjual Sayur Keliling sangat terbantu belanaj pakai jastip.

Pada awalnya kenalan saya ini pasang status di WA. "Bagi yang mau nitip belanja ke Pasar silahkan japri". Eh ternyata banyak juga. Awalnya kebingungan karena tidak punya uang untuk belanja titipan mereka. Alhamdulillah. Ada yang baik hati memberikan uang terlebih dahulu. Jadi tak perlu nombok banyak uang.

Pada saat itu belum marak jasa pengiriman dari supermasket. Banyak juga yang masih takut berinteraksi dengan ojek online. Pada awalnya hanya kebutuhan sayur mayur. Lalu berkembang menjadi kebutuhan seluruh rumah tangga. Mulai beras sampai sandal japit. 

Lama-lama naik lagi ada yang butuh dicarikan kosmetik, daster, dan segala peralatan rumah tangga. Ada juga yang minta tolong beli barang di butik langganan atau toko kue langganan. Terkadang ada juga yang tempat belanja ini di luar kota. 

Lalu terbukalah peluang. Ekpedisi jor-joran memberikan layanan paripurna untuk harga murah. Jastip saat ini semakin marak. Lagi hits saat ini adalah jastip kue kekinian dan restoran artis. Untunglah sudah ada ekspedisi yang bisa memberi layanan satu hari sampai. Sangat bagus ini untuk pengiriman makanan yang tidak tahan lama.

Apakah Anda ingin membuka usaha sendiri? Apa sudah ada ide usaha apa yang akan dijalankan? Lakukan segera mungkin. Tak perlu banyak berfikir, yang penting jalan saja dahulu. Nanti cari ilmunya sambil jalan. Biar bisa praktek sekalian ilmunya.   



Ilustrasi oleh Ugik Madyo

Komentar