Pria Idaman Saat Masih Gadis


Jaman masih gadis dulu pasti punya pria idaman kan?

Kalau saya sih pria idaman ini lebih pada sosok selebritis atau orang terkenal. Iya saya ngefans sama siapa. Ya itu pria idaman saya. Berikut ini beberapa pria idaman saya. Beberapa? iya betul. Saya urutkan dari yang paling saya idamkan saat gadis dulu. 

1. Chow Yun Fat
Saya tidak ingat sejak kapan suka dengan aktor ini. Saya jatuh cinta pada pandangan pertama sepertinya. Saat itu, saya nonton film action dan Bapak ini jadi salah satu pemainnya. Saya lupa judul filmnya. Bapak ini tuh terlihat 'laki bener' diantara para pemain yang lain.

Apa daya tarik Chow Yun Fat? Ini menurut pendapat saya ya. Kulitnya yang coklat. Badannya yang berisi, saya tidak suka cowok yang kurus. Wajahnya yang dingin, jarang senyum. Kalau bicara irit. Seperlunya saja. Satu hal yang pasti, aktingnya bagus.

Saya paling suka sewaktu Pak Chow main di film Anna and The king. Kelihatan banget berkharisma. Aura raja-nya keluar. Tutur kata, sikap dan body language pas banget. Saya terpesona sepanjang film ini. Bahkan nonton film ini berkali-kali pun rela.  

2. Bryan Adam
Kalau sudah dengar Mas Adam nyanyi, klepek-klepek. Suaranya seksi. 'Laki banget' menurut saya. Saya dulu sampai hapal semua lagunya. Paling suka ekspresinya kalau pas nyanyi. Terutama kalau pas ambil nada tinggi. Beuh, pengsyan.

Dulu, saya pernah punya impian punya cowok yang suaranya serak. Sayang banget para cowok di sekitar saya tidak ada yang suaranya seperti Mas Adam. Gagal wis. Sampai segitunya ya kalau saya ngefans jaman dulu. Kalau diingat-ingat jadi malu nih.

3. Teddy Syah
Saya suka Mas Teddy ini sejak jaman SMA sepertinya. Bagi saya, Mas satu ini 'paling laki' dibanding selebritis Indonesia seangkatannya. Kulitnya tidak terlalu putih. Beliau juga tidak terlalu dandan dalam penampilannya. Paling suka dengan senyum dan caranya berbicara.

Saya lumayan lama ngefans sama Bapak satu ini. Dulu sempat tidak setuju waktu Beliau pacaran sama Mbak Rina Gunawan. Namun setelah mengetahui kalau Mbak Rina tuh artis yang reputasinya bagus ya saya jadi setuju saja. Saya malah jadi ikut ngefans sama Mbak Rina. 

Saya suka dengan Mas Teddy karena artis Indonesia berperilaku baik. Faktor fisik dan aktingnya yang bagus tentu saja jadi pertimbangan pertama jadi ngefans. Kata-kata dan perilaku Mas Teddy selalu baik sepengetahuan saya. Tidak neko-neko. Cara Mas Teddy memperlakukan Mbak Rina ini juga yang saya sukai. Dulu pernah punya angan-angan pengen punya pacar yang sebaik Mas Teddy.    

4. River Phoenix
Pas Ayang Pho meninggal saya nangis beneran. Maksud saya di sini nangis yang karena sedih banget. Sampai galau selama berhari-hari. Entah kenapa saya dulu kok sampai segitunya sama River Phoenix. Padahal saya tidak pernah ngefans sama selebritis sampai seperti itu.

Saya sampai sekarang tidak tahu kenapa saya ngefans sama cowok satu ini. Tidak bisa menjelaskan. Pokoknya suka saja. Tidak bisa menjelaskan sukanya karena apa. Kenapa suka cowok ini. Pokoknya suka. Titik. Paling tidak tahan kalau dia pas melirik. Heem. Nggak kuat.

Ini memang pria idaman saya. Namun saya tidak pernah mengidamkan pria seperti dia di dunia nyata. Bagi saya, Ayang Pho ya cuma satu. Tidak ada duanya. Tidak ada duplikatnya. Cuma satu di hati saya. Tsaah.

5. Carlo Saba Kahitna
Awalnya karena suka dengan lagu-lagu Kahitna jaman kuliah. Biasa saja sih nggak suka-suka banget. Hanya tahu lagu-lagu kahitna yang hits. Ada teman yang kasih kaset lagunya Kahitna. Eh, kok bagus ya semua lagunya. Saya mulai rajin lihat penampilan Kahitna baik secara langsung atau hanya di televisi.

Saya langsung tertarik dengan suara dan gaya bernyanyi Carlo Saba. Beda banget dengan Heidi Yunus yang flamboyan. Carlo penampilannya cowok banget kelihatan sangar tapi suaranya lembut. Kalau lihat Kahitna sedang perform, saya selalu fokus ke Carlo Saba. Heidy Yunus nggak dilihatin. Duh sampai segitunya.

Namanya juga pria idaman jaman masih gadis ya. Masa-masa puber yang penuh angan. Urusan cowok juga di angan-angan. Kalau urusan cari suami beda lagi. Saya tidak memandang fisik sama sekali. Namun entah kenapa saya dapat suami yang berkulit gelap, badan besar dan irit bicara, Kalau bicara ya seperlunya saja. Semesta mendukung keinginan saya sepertinya. Alhamdulillah. Suami sesuai dengan pria idaman dari jaman masih gadis.




Image : design pribadi     

Komentar