Review Film Jatuh Cinta Seperti di Film Film

review film jatuh cinta seperti di film film


Film ini termasuk film lama. Saya tertarik menonton karena film ini meraih penghargaan piala citra 2024 untuk katagori film panjang terbaik, aktor utama terbaik, aktris utama terbaik, aktor pendukung terbaik dan aktris pendukung terbaik. Judulnya pun unik. Kabar terakhir, film ini lolos ke nominasi Piala Oscar. 

Film ini berkisah tentang Bagus (Ringgo Agus Rahman). Seorang penulis skenario film adaptasi. Kali ini dia ingin membuat sebuah skenario film original. Kebetulan Bagus bertemu dengan teman semasa SMA, Hana (Nirina Zubir). Bagus sebenarnya menyukai Hana sejak SMA. Hanya saja dia tidak pernah sanggup mengutarakan isi hatinya.

Hana baru saja ditinggal suaminya meninggal dunia. Wanita inj kembali lagi ke Jakarta untuk memulai lembaran hidup baru. Bagus menulis skenario filmnya sambil melakukan pendekatan pada Hana. Semua kisahnya dengan Hana ditulis berdasarkan persepsi dan imajinasi seorang Bagus. Tanpa melibatkan perasaan Hana. Meski banyak juga adegan dan dialog yang persis dengan yang terjadi di dunia nyata. 

Saat syuting film berlangsung, barulah Bagus tersadar. Segala apa yang diucapkan dan tindakannya terasa menyakitkan untuk Hana. Tidak ada empati dan kepedulian lebih untuk Hana. Bagus hanya meletakkan kepentingannya diprioritas paling atas. Lelaki ini lupa kalau suatu hubugan melibatkan dua orang. Keduanya mempunyai posisi sejajar. Tidak ada siapa lebih utama dan siapa yang hanya mengikuti kemauan pasangannya. Ada hubungan timbal balik. Komunikasi juga harus dua arah.

Untunglah Bagus cepat menyadari kesalahannya. Bagus mati-matian untuk meminta maaf pada Hana. Untungnya juga Hana menyadari semua perkataan Bagus -meski terkadang menyakitkan- ternyata memang benar adanya. Hana perlahan berani untuk berubah seperti ucapan Bagus. Hidupnya memang lebih tenang sekarang.

Dua Versi
Saya sudah menyebutkan kalau Bagus membuat skenario film sesuai dengan apa yang terjadi di dunia nyata. Film yang dibuat Bagus nantinya akan menjadi film hitam putih. Maka dalam film ini ada Dua versi latar belakang yaitu hitam putih dan berwarna. Kalau hitam putih berarti menceritakan isi skenario film Bagus. Sedangkan latar belakang berwarna itu adalah kehidupan nyata Bagus dan Hana.


review film indonesia bagus


Bingung?
Sama. Saya juga. Hal ini terjadi pada awal-awal film. Lalu baru sadsr kalau Bagus tadi kan bilang sama produsernya "Film ini akan saya bikin hitam putih." Lalu mendadak setting film menjadi serba hitam putih. Ternyata gini to maksudnya. Seru juga film ini. Bikin semacam teka-teki dan penonton harus jeli membedakan dunia film dan dunia nyata. Saya jadi penasaran dengan ending skenario film dan dunia nyata Bagus.

Niat Bagus untuk membuat film tentang Hana, sesungguhnya untuk menunjukkan perasaan cintanya pada Hana. Ternyata Hana marah. Dia tidak suka cerita pribadinya dijadikan film. Bahkan tanpa seijin Hana terlebih dahulu. Bagus kelimpungan. Pria ini takut akan kehilangan Hana lagi. Segala cara dilakukan Bagus untuk meredakan amarah pujaan hatinya. Untunglah Hana menyadari kalau omongan Bagus (terkadang) menyakitkan tapi memang ada benarnya. Hana perlahan mulai menyadari kalau dia juga Salah.

Recommended
Saya seperti menata puzzle, saat menonton film ini. Keping hitam putih dan berwarna berserakan. Saya harus menyusunnya satu demi satu. Namun ini yang bikin seru. Saya jadi penasaran terus. 
Habis ini apa ya ceritanya?
Ini yang skenario atau kehidupan nyata?
Dua pertanyaan ini terus bermunculan. 

Untung saja pemeran Bagus dan Hana di film adalah Dion (Dion Wiyoko) dan Julie (Julie Estelle). Mereka seperti rambu-rambu peringatan 'ini Versi skenario'. Andaikan pemerannya sama dengan pemain di dunia nyata Ringgo Agus Rahman dan Nirina Zubir. Saya akan tetap bingung meski latar film hitam putih.

Sedangkan untuk aktor pendukung yang mencuri perhatian adalah Alex Abbad. Beliau menampilkan sosok produser oportunis yang nyebelin banget. Lengkap dengan segala gesture yang khas Alex. Bikin geregetan kalau dia muncul. Eh ternyata justru nih orang yang bikin film ini jadi menarik.

Untunglah film sebagus ini masih bisa ditonton terus di aplikasi layanan streaming berbayar. Bagi anda yang belum sempat nonton film ini di bioskop, masih bisa terus menikmatinya.

Komentar