Review Drama Korea Beyond the Bar

review drama korea beyond the bar


Ternyata sudah lama sekali saya tidak update blog ini. Baiklah. Sebagai pemanasan. Saya unggah drama Korea yang seru.

Drama Korea satu ini mengambil cerita dengan setting dunia para pengacara di firma hukum Yulim. Adegan dimulai dengan tes wawancara penerimaan pengacara muda baru. Kang Hyo-min (Jung Chae-yeon) menjadi salah satu calon pengacara muda yang ikut tes. Gadis ini adalah pemenang pengacara terbaik dalam lomba persidangan antar fakultas hukum. 

Sayang Hyo-min mengalami masalah di kereta api saat berangkat wawancara. Dia datang terlambat selama beberapa menit. Dia nyaris saja tidak diterima. Pengacara Yoon Seok-hoon (Lee Jin-wook) sudah mencoret namanya. Untung saja pewawancara lain terkesan dengan argumennya yang cerdas saat diberi tes kasus.

Pengacara Muda
Ada yang menarik dalam acara penerimaan pengacara junior. Para pengacara muda ini dipersilahkan untuk memilih departemen yang diinginkan. Setiap department hanya menerima maksimal 5 pengacara junior. Kalau lebih dari itu maka ada yang dipindah ke department lain oleh HRD. Kang Hyo-min dipanggil terakhir kali, lalu dia memilih departemen yang masih kosong. Pikirannya, yang penting masuk dulu. Toh nanti di akhir masa percobaan akan ada evaluasi dan dia bisa dipindah ke departmen lain. 

Ternyata, kepala departemen yang dipilih oleh Hyo-min adalah Pengacara Yoon Seok-hoon. Pengacara senior yang paling dibenci Hyo-min dari mulai tes wawancara. Begitupun Pengacara Yoon yang tidak suka dengan Hyo-min. Pria ini menganggap bahwa Hyo-min seorang yang tidak kompeten. Pengacara Yoon terkenal sebagai pengacara jenius yang perfeksionis dan idealis. Plus galak dan dingin. Itulah kenapa para pengacara junior tidak ada yang berani memilih departemennya. Hyo-min tidak tahu tentang hal ini. Gadis muda ini tidak pernah update dengan gossip di dunia pengacara.

Seiring perjalanan waktu, Hyo-min bisa membuktikan kalau dirinya seorang pekerja keras dan cerdas. Dia bahkan bisa mengikuti semua didikan yang diberikan oleh Pengacara Yoon. Hyo-min juga sangat jeli dalam meneliti setiap kasus. Pengacara Yoon perlahan tapi pasti mulai kagum dengan kecerdasan dan cara kerja Hyo-min. 

Hyo-min sebenarnya mempunyai luka masa lalu yang belum terselesaikan. Saat SMA, gadis muda ini tiba-tiba mengalami disleksia. Dia sampai tidak naik kelas selama dua tahun. Disleksia ini terjadi kerena stress akibat tekanan hebat yang bertumpuk-tumpuk. Hyo-min pandai secara akademis sejak kecil. Ayahnya seorang jaksa hebat. Sedangkan ibunya dosen dan narasumber hukum terkemuka di acara televisi. Hyo-min dididik dengan keras untuk selalu menjadi yang terbaik di sekolah.

drama korea tentang pengacara


Pengacara juga Manusia
Drama Korea Beyond the Bar ini juga menyuguhkan berbagai cerita kehidupan para pengacara di sebuah firma besar, yang tidak sempurna. Tentu saja sorotan utama ada pada cerita kehidupan Hyo-min. Gadis muda ini ditinggalkan pacarnya hanya karena dia mempunyai saudara kembar yang tuli. Hubungan Hyo-min dan orang tuanya juga tidak harmonis.

Saya sebenarnya penasaran dengan kehidupan pribadi Pengacara Yoon. Dia yang selalu ditampilkan sebagai sosok yang dingin dan tanpa emosi. Pria paruh baya ini bercerai karena istinya selingkuh. Meski istrinya menikah dengan selingkuhannya tapi dia masih mencintainya. 

Saya paling kagum dengan sosok Pengacara Heo Min-jeong (Jeon Hye-bin). Pengacara Heo pernah menjadi mahasiswi hukum yang cemerlang dengan karir yang menjanjikan. Namun dia menikah muda dan berhenti menjadi pengacara. Kehidupan pernikahannya tidak bahagia. Ibu tangguh ini mengalami KDRT dari suami dan mertua. 

Heo Min-jeong lalu bercerai. Pengacara Yoon yang menangani kasus perceraiannya. Lalu wanita ini dibantu Pengacara Yoon untuk kembali menjadi pengacara di Firma Yulim. Meski baru mulai berkarir di akhir usia 30an tetapi Pengacara Heo mampu mengejar ketertinggalan. Dia menjadi salah satu pengacara senior hebat dan berpengaruh di Firma Yulim.

Kok tidak ada cerita romannya? Tidak mungkin cerita drama tanpa roman. Justru di sinilah daya tarik drama ini. Cerita cinta para tokoh diceritakan dengan lembut tetapi meninggalkan kesan mendalam. Gesture tubuh seperti tatapan mata atau duduk ngobrol berdua tapi bisa bikin penonton senyum-senyum salting. Cinta yang manis dan romantis dalam porsi yang pas untuk membuat jantung berdebar-debar. 

Beberapa tokoh terlibat cinta lokasi dengan teman sejawat. Padahal Firma Yulim memberi peraturan tegas tidak boleh ada hubungan cinta antara para pengacara. Jadi mereka harus bersikap sewajar mungkin saat di kantor. Apakah mungkin? 
Ini bagian yang paling menarik. Tidak seru kalau saya ceritakan di sini.

Apalagi drama ini didukung dengan deretan aktor dan aktris dengan akting memukau. Saya melihat mereka seakan sedang berada di dunia nyata. Salut pada penulis naskah yang mampu menyajikan fakta persidangan dengan lengkap dari berbagai sudut pandang. Sutradara juga membuat drama ini menjadi tidak membosankan. Disela-sela adegan panjang proses persidangan tiba-tiba diberi kejutan adegan singkat romansa yang manis menggetarkan. Otak spaneng mencerna semua dialog langsung fresh lagi. 

Komentar