5 Komoditas Lokal untuk Bahan Baku Produk Kecantikan


Saat Anda membeli skincare atau kosmetik apa dulu yang diperhatikan?

Harga.

Merek.

Label.

Bahan baku (ingredients).

Kalau soal bahan baku. Apakah Anda memilih skincare atau kosmetik yang menggunakan bahan-bahan alami?

Kalau saya sih iya. Kebetulan kulit saya termasuk sensitif. Saya sangat pemilih soal bahan baku skincare dan kosmetik. Ada 4 kriteria yang selalu saya pegang, yaitu bahannya harus alami, tanpa alkohol, tanpa paraben dan tanpa merkuri. 

Beberapa tahun terakhir saya mempunyai kriteria tambahan, yaitu profil perusahaan pembuat skincare dan kosmetik. Perusahaan tersebut harus mempunyai visi untuk penyelamatan bumi dalam proses produksi produk. Saya juga mencari tahu kontribusi apa, yang sudah dilakukan perusahaan tersebut untuk masyarakat luas, terutama yang tinggal di sekitar pabriknya. 

Kembali ke soal bahan baku skincare dan kosmetik. Saya dahulu sering mencoba berbagai merek. Akhirnya baru ketahuan kalau kulit saya hanya bisa menggunakan produk yang menggunakan bahan-bahan alami. Skincare dan kosmetik bahan alami bisa bikin lebih cantik.

Syukurlah, saat ini banyak produsen kosmetik yang menggunakan bahan-bahan alami. Bahkan ada juga yang idealis hanya menggunakan komoditas lokal untuk produknya. Salut. Indonesia kaya akan komoditas lokal yang bisa dijadikan sebagai bahan baku skincare, kosmetik dan parfum. 

Bukan saja merek saja merek lokal yang menggunakan komoditas Indonesia. Beberapa merek luar juga. Berikut ini komoditas lokal yang banyak digunakan oleh perusahaan kosmetik.


1. Minyak Kelapa Sawit

Menurut USDA, satu sendok makan minyak kelapa sawit mengandung sekitar 120 kalori, 7 gram lemak jenuh, 5 gram lemak tak jenuh tunggal, 1,5 gram lemak tak jenuh ganda, 2 gram vitamin E dan 1 gram vitamin K. (Sumber : medcom.id)

Minyak kelapa sawit memiliki sifat antiinflamasi. Bisa menyembuhkan kulit yang meradang karena benda panas, jamur atau sinar matahari. Selain itu juga memiliki khasiat antimikroba. Lauric acid dalam kelapa sawit menghambat pertumbuhan bakteri di kulit. (ejournal.unsrat.ac.id)

Kelapa sawit yang tumbuh di Indonesia memiliki beberapa jenis sesuai dengan ketebalan cangkang (endokarp) dan warnanya. Ada 3 jenis kelapa sawit berdasarkan ketebalan cangkang, yaitu Dura, Pisifera, dan Tenera. Kelapa sawit jenis dura memiliki kulit cangkang yang paling tebal.

Kelau jenis kelapa sawit berdasarkan warna buahnya, adalah Nigrescens, Virescens, dan Albescens. Nigrescens disebut juga kelapa sawit merah. Jenis ini yang banyak tumbuh di Indonesia dan digunakan sebagai bahan baku di industri kosmetik. (Sumber : http://repository.usu.ac.id/)

Kelapa sawit merah mengandung Tokotrienol paling tinggi jumlahnya. Tokotrienol dan tokoferol adalah bagian dari vitamin E yang sangat dibutuhkan kulit tetap elastis.

Industri kosmetik menggunakan minyak kelapa sawit sebagai bahan tambahan untuk membuat skincare dan kosmetik. Minyak kelapa sawit digunakan sebagai bahan baku sabun mandi, sabun wajah, shampo dan kosmetik. 

Beberapa produk pembersih wajah juga menggunakan bahan minyak kelapa sawit karena efektif menghilangkan minyak dan kotoran pada kulit. Produk anti-aging memanfaatkan kandungan vitamin K dalam minyak kelapa sawit.  Antioksidan yang terkandung dalam tokofenol dan tokotrienol (vitamin E) dapat mencegah penuaan dini.

Biji Tengkawang (Foto: umkmkalbar.id)


2. Minyak Tengkawang

Tidak banyak yang tahu kalau ada bahan untuk produk kecantikan dari daerah Kalimantan Barat yang sangat dicari para pengusaha kosmetik, yaitu minyak Tengkawang. Minyak ini diambil dari pengolahan biji Pohon Tengkawang. Pohon ini dikenal di luar negeri dengan nama Borneo Tallow Nut

Minyak Tengkawang sebenarnya sudah dimanfaatkan oleh masyarakat Dayak sejak jaman dahulu kala. Selain digunakan untuk memasak, minyak Tengkawang juga digunakan untuk merawat kecantikan para wanita Suku Dayak. Minyak Tengkawang ini dioleskan ke wajah dan seluruh tubuh. Mereka melakukan itu untuk melembabkan kulit yang kering karena cuaca yang panas dan lembab.

Tengkawang merupakan jenis pohon endemik Kalimantan. Ada 13 jenis Pohon Tengkawang tetapi yang banyak dicari adalah biji dari Pohon Tengkawang Ungkul (Shorea Stenoptera). Jenis Pohon Tengkawang ini hanya tumbuh di hutan Kalimantan Barat. Minyak Tengkawang dari pohon jenis ini paling bagus kualitasnya.

Perusahaan kosmetik ada yang menggunakan minyak Telawang langsung dan banyak juga yang mengolah minyak ini menjadi lemak Telawang. Barulah lemak Telawang ini digunakan sebagai bahan dalam skincare atau kosmetik. 

Lemak Telawang mengandung Asam Heksadekanoat (Palmitic Acid) C16:0:14.0 – 22.0%; Asam oktadekanoat (Stearic Acid) C18:0 36.0 – 50.0%; Asam Z-Δ9-oktadekenoat (Oleic Acid) C18:1:30.0-40.0%; Asam Arakidat (Arachidic Acid) 1.1%; Asam Linoleat (Linoleic Acid) 0 – 6.0%. 

Kandungan Stearic Acid dan Oleic Acid yang tinggi di mentega Tengkawang sangat baik untuk melembapan kulit dan rambut. Selain itu juga bisa untuk memperbaiki flesibilitas dan elastilitas kulit. Minyak Tengkawang bisa melembabkan dan melembutkan kulit lebih lama daripada pelembab kimia yang lain. (Sumber : umkmkalbar.id)

Minyak Telawang biasanya digunakan untuk campuran bahan sabun mandi, pelembab (untuk wajah dan bibir), body lotion, foundation make-up, masker wajah, tabir surya dan lipstik. Ada juga yang menggunakannya untuk bahan serum anti-aging

Sayangnya, Pohon Tengkawang ini hanya berbuah 5 tahun sekali. Masyarakat di sekitar Hutan Kalimantan Barat akan mencari buah Telawang sebanyak-banyaknya saat panen. Sisa buah yang belum terjual akan dikeringkan lalu disimpan. Jangan heran produk skincare dan kosmetik yang menggunakan minyak Telawang harganya mahal. 


3. Kopi

Banyak wanita yang sudah tak asing lagi pada penggunaan kopi dalam dunia kecantikan. Saya pernah menggunakan scrub dan masker dari bahan kopi. Selain bisa membersihkan kulit mati, saya paling suka dengan sensasi harum kopi di kulit. 

Serbuk kopi yang kelihatannya halus tersebut ternyata bisa membersihkan berbagai kotoran dan minyak di pori-pori kulit. Saat dibasuh dengan air, serbuk kopi akan mudah hilang dan tidak menetap di lapisan kulit. Aroma kopi juga bisa jadi stress healing. Saat serbuk kopi digunakan untuk masker atau scrub, Anda akan merasa lebih santai.

Selain itu, industri kosmetik juga memproses untuk mengeluarkan Polifenol yang terkandung dalam serbuk kopi. Ingat ya ini, kalau serbuk kopi diseduh dengan air panas atau air dingin lalu diminum tidak akan muncul polifenol. 

Polifenol ini adalah salah satu antioksidan yang sangat dibutuhkan oleh kulit. Polifenol menangkal radikal bebas serta bisa memperbaiki kulit yang rusak akibat sinar UV.

Kalau mau bikin sendiri masker kopi gampang, kok. Anda bisa menggunakan serbuk kopi jenis apa saja. Serbuk kopi murni (tidak ada campuran gula atau cream) campurkan dengan air biasa, air mawar, minyak kelapa sawit atau VCO. Aduk rata dan sesuai dengan tekstur yang Anda inginkan. Langsung pakai di wajah, tak perlu menunggu terlalu lama. Masker kopi ini cepat kering. Gampang kan? 

 
Daun Pegagan (Foto: merdeka.com)


4. Madu 

Madu adalah salah satu bahan yang digunakan dalam produksi skincare dan kosmetik. Ada dua jenis madu yang beredar di pasaran yaitu madu ternak dan madu hutan. Madu ternak dihasilkan oleh lebah yang sengaja diternakkan. Kalau madu hutan diambil langsung dari lebah yang hidup liar di hutan.

Madu hutan bisa disebut sebagai madu organik karena pakan lebah hutan yang masih alami. Hutan yang biasanya jauh dari pemukiman, area pertanian atau perkebunan. Sehingga pakan lembah hutan tidak akan terkontaminasi pestisida atau zat kimia lain.

Kalau lebah ternak biasanya diternakkan di dekat area pemukiman, pertanian atau perkebunan. Bahkan ada juga lebah yang diternakkan bersama dengan tanaman di kebun. Hal ini sengaja dilakukan untuk mempermudah peternak menyediakan pakan untuk lebah. Ada kemungkinan nektar bunga tercemar pestisida atau bahan kimia yang digunakan petani di kebun.

Berbagai penelitian menyebutkan kalau madu mengandung antiseptik, antibakteri, anti-inflamasi dan antioksidan. Madu juga mengandung senyawa humektan yang dapat melembabkan kulit kering. Serta menjaga elastisitas kulit. 

Sedangkan Madu hutan memiliki kandungan antioksidan paling tinggi karena mengandung vitamin, beta karoten, flavanoid, asam fenolat, polifenol, asam laurat dan asam nikotinat (Soleha, 2015: 7-14). (Sumber : eprints-poltekkesjogja.ac.id). 

Madu hutan paling banyak digunakan untuk produk skincare dan kosmetik merek premium. Ini murni karena faktor harga madu hutan yang lebih mahal. Mohon maklum ketersediaan madu hutan terbatas. Seringkali para pencari madu jenis ini harus memanjat pohon yang tingginya puluhan meter. Bahkan ada madu hutan yang hanya berada di pohon dengan ketinggian 50 meter. 

Madu biasanya digunakan untuk bahan baku pelembab, pencerah kulit, antiaging, sabun pembersih wajah, sabun mandi, body lotion, masker dan lipstik. Madu juga sering digunakan sebagai bahan campuran untuk pembuatan masker.

Kalau Anda ingin menggunakan masker dari bahan madu secara langsung juga bisa. Sebelum menggunakan masker madu, bersihkan muka secara seksama lalu bilas dengan air hangat. Pori-pori kulit akan terbuka jika menggunakan air hangat. Lalu oleskan madu ke wajah. Biarkan selama 30 menit.

Masker madu bisa dipakai secara rutin 2-3 kali dalam seminggu. Satu hal yang perlu diingat, gunakan madu murni. Madu jenis ini sangat kental. Tidak akan susah jika dioleskan pada wajah. 


5. Daun Pegagan

"Indonesia kaya akan tanaman bahan kosmetik, diantaranya daun centella asiatica yang terdapat pada produk skincare dan terbukti ampuh membuat kulit jadi lebih glowing. Orang tahunya daun centella asiatica hanya ada di Korea, padahal di Indonesia ada juga daun centella asiatica, yakni daun pegagan." ungkap Devina Wijaya, Chief Marketing Officer N’ Pure Official di acara C Channel Class Vol.5: Be An Expert for Your Skin yang diadakan oleh Lingkar Temu Kabupaten Lestari (LTKL), Yayasan Madani Berkelanjutan dan C Channel Indonesia. (Sumber : https://marketing.co.id/memahami-konsep-berkelanjutan-dalam-produk-skincare/)

Daun Centella Asiatica sudah lama digunakan sebagai bahan skincare perusahaan kosmetik Korea Selatan. Tumbuhan ini dikembangkan dengan berbagai cara untuk memenuhi kebutuhan industri kosmetik Korea Selatan. Berbagai penelitian masih terus dilakukan hingga saat ini.

Daun pegagan juga dikenal dengan nama Pennywort India. Tanaman ini banyak tumbuh di daratan yang dekat Samudra Hindia. Daun pegagan sudah terkenal dikalangan praktisi kosmetik Asia dan Eropa sebagai obat kulit abadi. 

Daun pegagan mengandung flavonoid konsentrasi tinggi, steroid triterpenik, asam amino dan gula. Asam Amino biasanya dibunakan sebagai bahan pelembab. Daun ini bagus untuk menenangkan kulit yang kasar dan teriritasi. Seluruh kandungan mineral yang ada di daun pegagan bermanfaat sebagai anti-aging

Ternyata daun pegagan ini WOW! banget. Selama ini daun pegagan banyak tumbuh di pematang sawah atau kebun. Anda mungkin sama dengan saya yang acuh tak acuh dengan keberadaannya.

Saya bertanya pada Ibu saya tentang daun pegagan ini. Ternyata beliau sudah sering pakai daun pegagan untuk masker wajah jaman masih gadis dulu. Caranya mudah. Petik daun pegagan yang tidak terlalu tua dan tidak terlalu muda. Tumbuk sampai halus. Lalu langsung dipakai.

Saat musim panen, banyak petani wanita yang menggunakan pegagan ini untuk mencegah wajah gosong. Daun pegagan ditumbuk halus dnegan batu yang ada di sekitar tumbuhan ini. Ada juga yang mengunyahnya lalu dipakaikan ke wajah. Kalau jaman sekarang sepertinya lebih mudah beli skincare yang mengandung pegagan. 

Ternyata komoditas lokal kita mempunyai peran yang penting di industri kosmetik. Apakah setelah ini Anda akan lebih memilih skincare dan kosmetik yang menggunakan bahan lokal Indonesia. Bukan saja demi menaikkan pamor Indonesia di mata dunia. Bisa juga menaikkan harkat hidup para petani dan pencari komoditas lokal tersebut. Masyarakat Indonesia menjadi masyarakat sejahtera.

Jika Anda akan membeli dan menggunakan produk skincare dan kosmetik biasakan untuk tidak asal beli. Cari tahu apa yang diinginkan dan butuhkan kulit Anda. Sesuaikan dengan bujet. Kenali produknya. Ketahuilah isi kandungan produk dan karakter penggunaan. Terakhir kali, cari tahu informasi tentang reputasi merek tersebut.


Foto : koleksi pribadi dan pinjam pakai dari google





Komentar

  1. Banyak komoditas lokal kita yang berkualitas hanya belum dikelola dengan baik semoga nasibnya nggak kayak sawit ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Dew. Semoga saja begitu. Doa banyak orang nih

      Hapus

Posting Komentar