Nasi Pecel Tumpang Pincuk Nganjuk

pecel tumpang pincuk nganjuk

Kebetulan singgah di kota Nganjuk pas pagi hari. Pas pula saat lapar. Enaknya sarapan apa? Sarapan nasi pecel enak nih kayaknya. Rasanya sudah lama saya tidak makan pecel pincuk ala Nganjuk. Saya tidak punya langganan pecel kalau di daerah Nganjuk. Ya wis lah jalan aja. Mengandalkan feeling. Kalau ketemu warung pecel pincuk berhenti saja.

Sebelum stasiun Nganjuk, kami ambil jalan ke kiri. Setelah lewat jembatan rel kereta api, kami belok kiri. Biasanya banyak penjual makanan di daerah sini. Ternyata masih banyak yang tutup pagi ini. Terus menyusuri Jalan Imam Bonjol, akhirnya ketemu penjual pecel pincuk.

Warung ini ada di sebelah kiri jalan. Sebelum lampu merah perempatan pertama. Warungnya kecil dan sederhana. Berwarna hijau terang. Ada banner 'Pecel pincuk Nganjuk' di bagian atas warung. Tidak ada tempat parkir. Kendaraan pembeli parkir di pinggir jalan. Untung saja jalan Imam Bonjol ini tidak begitu ramai.

pecel tumpang pincuk nganjuk


Biasanya pecel pincuk menggunakan alas berbentuk pincuk dari daun pisang. Kalau di sini ada alas tambahan. Tetap menggunakan pincuk dari daun pisang. Bawahnya diberi anyaman bambu berbentuk seperti pincuk. Jadi kalau makan nggak perlu dipegangi. Posisi pincuk sudah stabil ditopang alas anyaman bambu.

Pecel di daerah Nganjuk ini sama dengan pecel di daerah Kediri. Selain menggunakan sambel kacang, ada tambahan sambel tumpang. Kombinasi sambel kacang dan sambel tumpang ini rasanya enak banget. Perpaduan kacang bumbu dan tempe dalam sambel tumpang meninggalkan sensasi unik di lidah.

Makan pecel pincuk menjadi kenangan yang tak terlupakan. Rasa nostalgianya ini yang selalu tertinggal.

Komentar

Posting Komentar