Sate Ayam Ponorogo

Daging ayam banyak yang diiris memanjang dalam satu tusuk.

Saya yang selama ini tinggal di Surabaya lebih akrab dengan sate Madura. Baik sate ayam biasa, sate ayam Madura ataupun sate daging. Sewaktu ke Ponorogo, ada kesempatan mencicipi sate ayam versi Ponorogo.

Secara tampilan dan rasa sangat berbeda jauh dengan sate Madura. Saya bahas tampilannya dulu ya... Kalau sate ayam Madura potongan daging dalam setiap tusuk kecil-kecil dan tidak terlalu tebal. Sedangkan sate ayam Ponorogo lebar-lebar dan besar. Kalau yang kulit ayam lebih tebal lagi irisannya. Potongan daging ayamnya sangat memuaskan bagi yang suka porsi besar. 

Kadang-kadang dalam satu tusuk dagingnya utuh memanjang, tidak dipotong sama sekali. Susah nih makannya... Tidak sama sekali. Daging ayamnya empuk. Sekali gigi langsung mak prul... jadi beberapa bagian. Sehingga lebih mudah masuk mulut.

Sekarang urusan lidah. Untuk rasa dan bumbu jauh berbeda antara versi Madura dan Ponorogo. Kalau sate ayam Madura, daging ayam mentah sudah ditusuk lalu diberi kecap kemudian dibakar. Kalau versi Ponorogo, daging ayam dilumuri dan direndam bumbu baru disusun di tusukan sate. Kemudian di bakar.      

Sebagai pelengkap makan sama-sama menggunakan bumbu kacang. Kalau sate ayam Madura bumbu kacang lebih kental, gurih dan berwarna coklat gelap. Ada tambahan irisan bawang merah dicampur dengan bumbu kacang. Rasanya cenderung asin. Sedangkan bumbu kacang sate ayam Ponorogo rasanya lebih manis, dan berwarna coklat muda. Bagi penyuka pedas bisa ditambah dengan cabai yang banyak. 

Kalau saya pribadi lebih suka makan sate ayam ponorogo tanpa bumbu kacang. Lebih enak. Terasa lebih berbumbu karena bumbu di daging ayam meresap sampai dalam.  

Bagi Anda yang ingin membawa sate ayam Ponorogo sebagai oleh-oleh juga bisa. Anda tinggal bilang pada Sang penjual, nanti sate akan dibakar setengah matang saja. Penjual sudah menyiapkan kemasan besek bambu dnegan lapisan daun pisang atau kardus putih. Sate ini tahan 12 jam dalam kemasan tertutup tanpa dipanasi.  

Begitu sampai rumah, Anda tinggal manasi. Bisa dibakar atau digoreng tanpa minyak. Sate Ayam Ponorogo siap disantap. Jika sekali gigit Anda ingin terus... terus... dan terus sampai habis. Sudah, nikmati saja. Lupakanlah diet sejenak demi makanan enak ini hehe.


Bumbu kacang sebagai pelengkap rasanya cenderung manis.


Komentar