Putuskan Mata Rantai Anemia Pada Remaja

Jika Ibu hamil atau anak mengalami anemia ini sangat membahayakan. Apabila ibu hamil mengalami anemia akan berisiko bayi prematur bahkan sampai pada kematian bayi. Sedangkan pada anak yang mengalami anemia akan mengalami gangguan tumbuh kembang. Bahkan bisa menyebabkan stunting.

 

penyebab anemia pada remaja


Bagaimana bila remaja mengalami anemia?

Salah satu masalah yang dihadapi remaja Indonesia adalah masalah gizi mikronutrien. Ada sekitar 12% remaja laki-laki dan 23% remaja perempuan mengalami anemia. Rentang usianya 15-24 tahun. Sebagian besar remaja yang menderita anemia ini karena kekurangan zat besi (Anemia Defisiensi Besi). 

Kapan saat remaja didiagnosis anemia?

Jumlah kadar Hb normal pada remaja adalah 12 gr/dL. Jika kadar Hb <12gr/dL berarti mengalami anemia. Remaja yang menderita anemia berdampak buruk terhadap kesehatan tubuhnya. Bisa mengakibatkan penurunan imunitas, susah konsentrasi, serta prestasi belajar menurun. Kondisi tersebut sangat berpengaruh pada kebugaran tubuh dan produktifitas remaja.

Anemia di kalangan remaja perempuan memang lebih tinggi jumlahnya dibanding remaja laki-laki. Hal ini karena remeja putri mengalami menstruasi setiap bulan. Remaja putri yang mengalami anemia akan berdampak lebih serius. Mereka adalah para calon ibu yang akan hamil dan melahirkan seorang bayi. Risiko kematian ibu melahirkan, bayi lahir prematur dan berat bayi lahir rendah (BBLR) akan lebih tinggi jumlahnya.


Penyebab Anemia

Para orang tua dan remaja perlu tahu apa penyebab anemia. Hal ini untuk memudahkan evaluasi diri. Langkah awal yang sangat berguna untuk pencegahan agar remaja tidak mengalami anemia . Berikut berbagai penyebab anemia pada remaja yang perlu diketahui:

1. Kurangnya Asupan Zat Besi

Zat besi mempunyai peran yang besar dalam pembentukan hemoglobin. Kurangnya asupan zat besi dapat menimbulkan anemia. Asupan zat besi bisa didapatkan dari makanan yang kaya zat besi. Baik zat besi hewani maupun nabati. Makanan yang mengandung zat besi hewani adalah hati sapi atau ayam, ikan, kuning telur, daging unggas, daging merah, udang, tiram dan susu pertumbuhan yang difortifikasi. Sedangkan zat besi nabati terdapat pada kacang-kacangan, sayuran hijau dan biji-bijian.

2. Masalah Pencernaan

Remaja yang mengalami masalah pencernaan seperti penyakit crohn, penyakit celiac atau pernah operasi bypass lambung juga dapat mengganggu penyerapan zat besi. Jika si remaja mengalami salah satu kondisi ini, diskusikan dengan dokter tentang pola makan yang paling baik dan tepat. 

3. Kekurangan Vitamin B12

Tubuh membutuhkan vitamin B12 dan folat untuk membuat sel darah merah. Pola makan yang terlalu rendah vitamin ini terkadang dapat menyebabkan anemia. Gangguan autoimun atau masalah pencernaan juga dapat membuat tubuh anak tidak cukup menyerap vitamin B12. Makanan hewani dan sereal sarapan yang diperkaya adalah contoh sumber B-12 yang baik. Sedangkan folat banyak terkandung dalam sayuran berdaun hijau dan buah-buahan. 

4. Mengidap Penyakit Kronis

Penyakit atau infeksi kronis dapat menyebabkan tubuh memproduksi lebih sedikit sel darah merah. Hal ini dapat menyebabkan penurunan hemoglobin dan menyebabkan anemia. Beberapa obat dan perawatan medis juga dapat membuat remaja berisiko mengalami anemia. Konsultasikan dengan dokter apakah butuh zat besi atau suplemen lain.

2. Kehilangan Darah

Kehilangan terlalu banyak sel darah merah adalah penyebab umum anemia. Pada remaja putri, menstruasi berat terkadang bisa mengalami anemia. Cedera atau pembedahan juga dapat menyebabkan kehilangan darah yang cukup untuk menyebabkan anemia. Bagi remaja putri saat menstruasi adalah saat yang perlu diwaspadai. Jika mengalami gejala anemia harus segera diatasi.



Gejala Anemia

Anemia pada remaja, terutama remaja putri jarang diketahui. Baik oleh orang tua ataupun si remaja sendiri. Lebih sering para orang tua merasa kecolongan saat anemia pada remaja sudah parah. Sebenarnya gejala anemia pada remaja sama dengan yang dialami oleh ibu hamil atau anak. Apa saja gejala anemia yang gampang terlihat?

1. Mudah Lelah

Kelelahan merupakan satu gejala yang amat dominan. Jika remaja Anda mengeluh lelah sepanjang waktu selama satu bulan atau lebih, ini patut diwaspadai. Bisa jadi tubuhnya memiliki jumlah sel darah merah yang rendah. Anemia membuat tubuh tidak memiliki cukup hemoglobin. Maka oksigen tidak bisa beredar secara merata ke seluruh tubuh. 

2.Kulit Pucat

Gejala khas yang juga dominan adalah kulit pucat. Terutama di wajah. Jika kekurangan sel darah merah kulit akan memucat. Terkadang akan tampak menguning. Kenapa? karena kurangnya zat besi dan vitamin B12. Pasokan darah ke bagian kulit akan semakin menurun.

3. Sakit di Bagian Dada

Jika sel darah merah yang beredar di dalam tubuh kurang. Maka jantung harus bekerja ekstra keras untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Hal inilah yang bisa menimbulkan rasa nyeri di bagian dada. Jantung akan berdetak lebih cepat. Sehingga timbul ketegangan di bagian dada.

4. Sering Pusing dan Sesak Napas

Pengidap anemia akan merasakan sakit kepala secara terus-menerus. Kekurangan hemoglobin akan membuat otak kekurangan aliran oksigen. Hemoglobin yang kaya zat besi membuat oksigen mengikat sel-sel darah dan membawanya ke seluruh tubuh. Jika tubuh kekurangan hemoglobin, beberapa bagian tubuh tidak bisa menerima oksigen yang dibutuhkan. Inilah yang membuat kepala sering pusing dan sesak napas karena pasokan oksigen yang kurang di otak.

5. Peradangan Lidah

Kadar zat besi dalam tubuh yang rendah akan menyebabkan masalah pada mulut, khususnya lidah. Pada pengidap anemia, lidahnya akan berubah warna menjadi pucat dan sedikit membengkak. Pada penderita anemia berat, lidah akan timbul peradangan dan terasa nyeri.

6. Sistem Imun Tubuh Menurun

Zat antibodi tidak bisa diproduksi secara maksimal jika tubuh kekurangan zat besi. Remaja yang mengalami anemia cenderung memiliki sitem imun yang tidak Maksimal. Mereka sering mengalami batuk, flu atau infeksi kulit.



Pencegahan Anemia

Kata orang lebih baik mencegah daripada mengobati. Memang betul adanya. Apalagi kalau untuk urusan kesehatan. Meski tidak ada gejala pada remaja Anda. Ada baiknya tetap dilakukan berbagai langkah pencegahan seperti berikut ini:

1. Makan Makanan Sehat

Anemia yang terjadi dapat dicegah dengan memastikan apabila makanan yang dikonsumsi dengan gizi seimbang. Pastikan seluruh makanan yang dikonsumsi mengandung zat besi agar anemia dapat diatasi. Sumber zat besi yang baik untuk dikonsumsi adalah daging merah, kuning telur, kentang, tomat, kacang-kacangan, udan, tiram, dan biji-bijian.

Sebaiknya konsumsi juga buah atau makanan yang kaya akan vitamin C. Hal tersebut berguna untuk penyerapan zat besi pada tubuh. Meskipun sayuran hijau kaya akan zat besi tetapi ada beberapa jenis sayuran hijau yang sulit untuk diserap oleh tubuh. Paling penting adalah memastikan vitamin C dalam tunuh tercukupi setiap harinya. Vitamin C membantu tubuh untuk lebih cepat menyerap zat besi dalam makanan.

2. Diet Sehat

Banyak remaja yang melakukan diet demi mendapatkan tubuh yang langsing bak model. Memang pada remaja jangan sampai obesitas. Bukan masalah penampilan jadi tidak bagus tapi lebih pada masalah kesehatan. Obesitas pada masa remaja bisa berakibat pada timbulnya penyakit kronis saat usia dewasa.

Diet memang diperbolehkan agar tubuh sehat. Bukan sekedar langsing. Ini perlunya diet sehat. Kebutuhan akan gizi makan harus tetap terpenuhi. Karbohidrat, protein, sayuran dan buah. Porsi karbohidrat bisa dikurangi. Lebih banyak porsi protein, sayuran, dan buah.Tetap harus makan sehari 3 kali yang bergizi dan imbangi dengan olah raga. Jangan sampai diet yang tidak makan sama sekali. Jangan pula hanya minum obat pelangsing sebagai pengganti makan. 

3. Pola Hidup Sehat

Urusan makanan sudah bagus tapi kalau tuidak diimbangi dengan hidup sehat sama saja. Remaja akan tetap rentan mengalami anemia. Hidup sehat ini artinya tidak begadang, tidak merokok dan tidak mengkonsumsi alkohol. Seorang yang sering begadang sangat beresiko mengidap penyakit anemia. Hal ini disebabkan karena hormon dan produksi sel darah merah terganggu akibat metabolisme tubuh yang tidak seimbang. Begitupun rokok dan alkohol akan menggaanggu produksi sel darah merah.

4. Aktivitas Fisik

Kata orang remaja saat ini adalah generasi mager alias malas gerak. Semua aktivitas lebih sering dilakukan dengan duduk atau rebahan. Usahakan untuk melakukan aktivitas fisik setiap hari. Badan yang banyak bergerak akan memperlancar aliran darah. Metabolisme dalam tubuh akan lebih bagus. Bisa meningkatkan produksi sel darah merah pula. 

Paksakan olahraga rutin setiap hari minimal 30 menit. Olah raga ringan seperti jalan kaki atau bersepeda keliling komplek. Kalau memang malas untuk olah raga. 




Pengobatan Anemia

Bagaimana kalau remaja didiagnosis menderita anemia?

Tidak perlu khawatir. Anemia mudah disembuhkan. Pada umumnya, perawatan mencakup konsumsi suplemen, makan-makanan sehat hingga menjalani prosedur medis. Semakin cepat diketahui bila menderita anemia akan semakin mudah sembuh dan lebih cepat proses pengobatannya.

Pengobatan Anemia ini tergantung dari jenis anemia yang diderita oleh seorang remaja. Beberapa jenis anemia yang saya rangkum dari Mayo Clinic adalah sebagai berikut : 

1. Anemia Defisiensi Besi. 

Anemia jenis ini banyak diderita oleh remaja. Anemia ini disebabkan oleh kurangnya zat besi dalam tubuh. Pengidapnya biasanya hanya perlu mengonsumsi suplemen zat besi dan mengubah pola makan. 

2. Anemia Kekurangan Vitamin. 

Perawatannya tergantung vitamin apa yang dibutuhkan. Dokter biasanya meresepkan suplemen makanan dan meningkatkan nutrisi dalam makanan. Jika sistem pencernaan pengidapnya kesulitan menyerap vitamin B12 dari makanan, maka dutuhkan suntikan vitamin B12. 

3. Anemia Akibat Penyakit Kronis.

Tidak ada pengobatan khusus untuk jenis anemia ini. Dokter akan fokus merawat penyakit yang menjadi penyebabnya. Jika gejalanya bertambah parah akan dilakukan transfusi darah atau suntikan hormon sintetis yang biasanya diproduksi oleh ginjal (erythropoietin). Tindakan tersebut akan membantu untuk merangsang produksi sel darah merah dan mengurangi kelelahan.

4. Anemia Aplastik. 

Anemia aplastik terjadi karena kerusakan sumsum tulang. Pada pengidap anemia jenis ini, sumsum tulang hanya sedikit memproduksi sel darah baru. Biasanya ditangani dengan transfusi darah untuk meningkatkan kadar sel darah merah. Pada tahap tertentu mungkin memerlukan transplantasi sumsum tulang. Jika sumsum tulang sudah tidak mampu membuat sel-sel darah yang sehat.

5. Anemia hemolitik. 

Pengobatan anemia hemolitik biasanya dengan menghindari obat yang dicurigai dapat menyebabkan anemia, mengobati infeksi, dan minum obat yang menekan sistem kekebalan tubuh.

6. Anemia sel sabit.

Perawatannya dapat mencakup pemberian oksigen, penghilang rasa sakit, dan cairan oral dan intravena untuk mengurangi rasa sakit dan mencegah komplikasi. Dokter mungkin merekomendasikan transfusi darah, suplemen asam folat, dan antibiotik juga. 

7. Talasemia.

Thalasemia ringan biasanya tidak memerlukan pengobatan. Jika kondisinya parah, pengidapnya mungkin membutuhkan transfusi darah, suplemen asam folat, pengobatan, pengangkatan limpa, atau transplantasi sel batang darah dan sumsum tulang.


Saat anda membaca tentang berbagai pengobatan pada penderita mungkin nyali Anda akan menciut. Tenang saja. Sebagian besar remaja di Indonesia yang menderita anemia ada pada urutan no 1. Anemia Defisiensi Besi. Pengobatannya relatif mudah. Cara pencegahannya juga tidak sulit.

Pada Hari Gizi Nasional tahun 2021, Kemenkes fokus pada gizi remaja. Tema besarnya adalah remaja sehat, bebas anemia. Sejalan dengan hal tersebut, Danone Indonesia melakukan kampanye gizi seimbang, remaja sehat, Indonesia kuat. Yuk, kita bersama-sama memutus mata rantai anemia pada remaja dengan memperhatikan asupan gizi para remaja. Demi generasi penerus bangsa yang sehat.


Foto : https://www.instagram.com/nutrisibangsa


Referensi pendukung :

- http://milissehatyop.org/anemia/

- halodoc.com

- kemkes.go.id

- https://www.mayoclinic.org/search/search-results?q=anemia

Komentar

  1. Tugas kita bersama untuk bersama-sama memutus mata rantai anemia pada remaja dengan memperhatikan asupan gizi para remaja. Demi generasi penerus bangsa yang sehat dan bahagia nantinya. Memang awalnya dari kecukupan gizi di keluarga ya, maka sebagai seorang ibu kita mesti peduli akan hal ini

    BalasHapus
    Balasan
    1. Setuju banget Mak. Soal asupan gizi buat remaja ini tantangan banget buat para Ibu karena remaja punya selera makan snediri. Plus sudah mulai susah diatur-atur hehe.

      Hapus
  2. Anemia defisiensi besi bisa terjadi pada siapa saja, termasuk pada anak-anak dan kondisi ini tidak boleh disepelekan begitu saja. Anemia bisa menyebabkan anak mengalami gejala merasa lelah, lemas, hingga sesak napas.

    Duh, edukasi semacam ini kudu nyampe ke semua ortu ya.
    Supaya generasi Indonesia sehaaattt dan merdeka dari anemia!

    BalasHapus
  3. Aktifitas fisik juga perlu seimbang dengan olah raga dan istirahat ya, Mbak

    Kerasa banget saat saya melakukan aktifitas fisik yang membuat lelah, rasanya jadi lemes dan kulit pucat. Bahaya sekali jika terlalu diforsir ya

    BalasHapus
  4. Harus banget nih mencegah anemia pada remaja. Daripada telat ntar kecolongan, deh

    BalasHapus
  5. Beberapa hari yang lalu aku ketemu temen katanya mukaku pucet. Ditambah lagi aku memang lagi mens, dan sedkit pusing plus rada sesak napas. Bisa jadi anemia nih. Mana asupan makanannya juga kurang bener

    BalasHapus
  6. Evaluasi penyebab anemia juga perlu dilakukan ... hm noted ... supaya kalau terdiagnosa anemia jadi kita tahu ya langkah yang tepat apa.

    BalasHapus
  7. Saat hamil aku kurang bgt hbnya.. lalu boost dengan jus bit. Mau nggak mau.. karena ngeri kan kalau kurang hb ya mbaa..pas lahiran anak kdua juga aku kehabisan banyak darah dan hb ternyata rendah. Bener2 rentan pada bumil yaa

    BalasHapus
  8. ternyata anemia pun banyak jeniasnya ya. Kirain sama aja, pokoknya kalau kekurangan sel darah merah, ya itu namanya anemia. Membaca artikel ini jadi makin tahu tentang anemia

    BalasHapus
  9. Remaja, terutama putri, biasanya tuh ingin langsing tapi dietnya sembarangan. Nah ini kan jadi bisa rawan kekurangan gizi, salah satunya zat besi dan vitamin B12.
    Edukasi tentang bahaya anemia perlu juga nih diadakan di sekolah supaya semakin banyak remaja yang peduli kesehatan diri.

    BalasHapus
  10. Remaja juga harus jadi perhatian ya, soalnya yang menentukan di masa depan juga ya

    BalasHapus
  11. Terima kasih pencerahannya say, kayaknya mau kutelatenkan susu uht lagi ya salah satu cara agar tidak kekurangan zat besi pada anak..

    BalasHapus
  12. anemia diferensiasi besi ini memang terlihat sepele tapi sebenarnya tidak bisa disepelekan saja karena memang penting banget menjaga nutrisi asupan tubuh kita

    BalasHapus
  13. Ciri-ciri anemia ini sangat umum yaa..
    Kalau mau lebih jelasnya, kudu ke lab dan cek kadar Hb darah.
    Soalnya Ibuku sering banget ngotot kalau Hb ini kudu dijaga agar pertumbuhan anak-anak normal dan baik.

    BalasHapus
  14. Beum banyak mengenal istilah-istilah kekurangan darah dan gejalanya. Baca tulisan ini jadi tercerahkan.

    BalasHapus
  15. Anemia ini ya kalo ditelusuri persis lingkaran setan. Orang-orang yang rentan kena kalo dihubungkan mirip siklus. Ibu hamil - anak - dan remaja- ibu hamil. Jadinya iya, untuk bisa Aman harus diputus semua mata rantainya. Supaya generasi penerus bangsa bisa sehat dan kuat.

    BalasHapus
  16. Biasanya remaja putri tuh udah ada ide untuk diet-diet gitu, tapi kurang referensi tentang diet yang benar. Alhasil bukannya ramping dan sehat, yang ada malah layu dan anemia. Harus diberi pengertian tentang pentingnya makanan yang mengandung zat besi yang harus dikonsumsi.

    BalasHapus
  17. Iya nih khususnya remaja putri ya
    Saya jadi ikut was was karena punta dua anak perempuan yang ga boleh kekurangan zat besi demi kebaikannya

    BalasHapus
  18. Sekarang saya jadi lebih aware sama asupan anak gadis saya. Bagaimanapun juga dia butuh nutrisi lebih bervariasi karena faktor hormon juga lebih kompleks kan dibanding anak laki-laki. Insyaallah kita bisa mencegah ancaman anemia di masa depan.

    BalasHapus
  19. Makasih mba udah dikasih tahu banyak tips untuk hidup sehat jauh dari anemia
    semoga kita smeua dilindungi Allah

    BalasHapus
  20. Aku pikir dulu anemia bukan masalah serius, tapii ternyata kondisi yang cukup mengkhawatirkan ya. Semoga Indonesia bisa segera bebas anemia ya.

    BalasHapus

Posting Komentar