Wedang Uwuh, Minuman Herbal Indonesia yang Banyak Manfaatnya

Saya pertama kali ditawari wedang uwuh minuman khas Jogjakarta ini agak gimana gitu. Isiannya banyak daun-daunnan. Bukan jijik. Lebih ke penasaran, apa saja sih isinya? Apa betul bermanfaat untuk kesehatan tubuh?

Saya berkenalan pertama kali dengan wedang uwuh Jogja saat sedang liburan ke Jogja. Badan tiba-tiba drop. Sepertinya perpaduan antara masuk angin dan kecapekan. Seorang teman langsung membuatkan minuman ini. Saya hanya diam memandang minuman ini.

Sejarah Wedang Uwuh

Wedang dalam Bahasa Jawa artinya minuman. Uwuh adalah Bahasa Jawa yang artinya sampah. Kata uwuh disematkan dalam minuman ini mungkin karena isi minuman ini yang terdiri dari rempah, daun-daunan serta kulit ranting pohon.

Konon kabarnya minuman ini sudah ada sejak jaman Kerajaan Mataram. Pada jaman dahulu kala Sultan Agung, Raja Mataram sedang melakukan perjalanan. Beliau sedang mencari tempat pemakaman untuk keluarganya serta orang-orang kepercayaannya.

Raja Agung berhenti di Bukit Merak (saat ini: komplek pemakaman Imogiri - Jogjakarta). Sang Raja bertapa di tempat tersebut. Beliau meminta petunjuk untuk tempat yang tepat untuk pemakaman. Saat malam tiba, pengawal menyuguhkan minuman hangat pada Raja Agung.

Sang Raja membiarkan minuman tersebut begitu saja. Ada satu riwayat menyebut kalau Raja Agung masih bertapa. Sementara riwayat lain menyebutkan Sang Raja sedang berbincang serius dengan beberapa orang kepercayaannya. Minuman tersebut dibiarkan saja hingga kemasukan beberapa daun dan ranting. Raja Agung tidak menyadarinya dan tetap minum wedang tersebut. Ternyata kok enak.

Raja Agung meminta dibuatkan lagi. Pengawal mengamati dedaunan dan ranting yang ada dalam wadah tersebut. Begitulah kisah hadirnya wedang uwuh. Minuman ini awalnya hanya ada di kalangan Keraton. Setelah Kerajaan Mataram runtuh, minuman tersebut mulai beredar di kalangan rakyat luas.

Manfaat Wedang Uwuh

Wedang uwuh ini mempunyai banyak manfaat untuk kesehatan tubuh. Meski pada awalnya hanya sebagai minuman untuk menghangatkan tubuh saja. Saya akan menjabarkan satu persatu manfaat berbagai bahan yang ada di dalam wedang uwuh.

1. Jahe
Jahe dipercaya dapat mencegah tersumbatnya pembuluh darah. Beberapa penelitian menyebutkan bahwa jahe ini bersifat antikoagulan (anti penggumpalan darah). Jahe juga mengandung antioksidan yang bagus untuk menetralkan radikal bebas dalam tubuh.

Kalau resep nenek moyang kita, jahe digunakan untuk menurunkan kolesterol dalam darah. Selain itu juga untuk menurunkan tekanan darah tinggi. Negara di Asia Timur mengunakan jahe sebagai pengobatan tradisional untuk salesma, diare, batuk dan radang sendi.

2. Kayu Secang
Saya dulu bertanya-tanya, kenapa wedang uwuh ini berwarna merah. Ternyata kulit kayu secang (Caesalpinia Sappan) yang membuatnya berwarna merah. Fakultas Farmasi Universitas Gajah Mada melakukan penelitian, kulit kayu secang ini mengandung antikanker, antioksidan, melegakan pernafasan dan melancarkan peredaran darah.

3. Bunga Cengkeh
Sifat kimiawi dari Bunga Cengkeh (Syzygium Aromaticum) memberikan rasa hangat. Selain itu mengandung minyak atsiri. Minyak cengkeh biasa digunakan sebagai obat tradisonal untuk mengobati sakit gigi. Cengkeh menurut resep tradisional secara turun temurun dapat digunakan untuk mengobati masuk angin, meredakan mual, sakit kepala, serta meredakan batuk dan rematik.   

4. Kayu Manis atau Daun Kayu Manis
Kayu manis ini mengandung antioksidan yang tinggi. Menurut para herbalis, kombinasi antara jahe dan kayu manis dapat meningkatkan imun tubuh. Pada beberapa orang tidak menggunakan kayu manis tetapi hanya memakai daun kayu manis. Mungkin karena ada yang tidak terlalu suka dengan aroma kayu manis yang kuat. Tidak masalah. Kayu manis dan daun kayu manis sama-sama mengandung antioksidan yang tinggi.   

5. Pala atau Daun Pala
Pala merupakan rempah obat dari jaman nenek moyang kita sejak jaman dahulu kala. Pala dipercaya dapat mengobati batuk berlendir, gangguan pencernaan, menghilangkan nyeri (bisa juga untuk nyeri haid atau nyeri karena rematik dan mengobati masuk angin. Fungsi utama pala adalah untuk melancarkan peredaran darah.

6. Sereh atau Akar Sereh
Wedang uwuh kemasan yang biasanya dijual terkadang menggunakan sereh atau akar sereh. Ada juga yang dua-duanya. Tergantung harganya sih. Sereh biasanya digunakan untuk obat batuk. Fungsinya untuk mengeluarkan dahak. Biasanya sereh ini digunakan untuk menghangatkan badan atau mengobati masuk angin saat musim hujan. Wedang sereh namanya. Sereh digeprek pelan lalu diseduh dengan air panas.

7. Kapulaga
Rempah kapulaga ini biasanya sebagai bumbu masakan. Kapulaga bisa digunakan untuk mencegah pengeroposan tulang. Pantesan orang tua jaman dulu meski sudah usia tua masih kuat jalan jauh, naik turun gunung bahkan bekerja di sawah seharian.

8. Gula Batu
ini adalah bahan tambahan untuk memberikan cita rasa manis yang sehat. Ada juga yang diganti dnegan gula aren. Kalau beli wedang uwuh kemasan di pasar tradisionla biasanya sudah dilengkapi dengan gula batu.

Cara pembuatannya mudah sekali. Semua bahan tersebut diatas dimasukkan dalam cangkir atau gelas lalu di seduh dengan air mendidih. Tenang saja. Saat ini sudah banyak wedang uwuh sudah dalam kemasan. Ada yang masih bentuk asli, ada juga yang sudah dalam bentuk serbuk. Tinggal seduh langsung dengan air panas.

Kalau saya pribadi lebih suka yang masih dalam bentuk rempah-rempah utuh. Rasanya berbeda. Ketika diminum akan tercium harum rempah yang khas. Ini yang bikin saya sellau kangen dengan wedang uwuh. Apalagi di minum pas musim hujan begini. Cocok sekali untuk menghangatkan tubuh di saat malam menjelang.




Foto: koleksi pribadi

Referensi tambahan : Wikipedia Indonesia