Review Drama Golden Spoon


Lee Seung-cheon (Yook Sung-jae) seorang siswa sekolah menengah yang sering dibully oleh teman-temannya. Dia bukan saja diolok-olok dan dicaci maki. Anak lelaki ini juga dipukuli. Alasannya karena dia berasal dari keluarga tidak mampu. 

Seung-cheon sekolah di sekolah swasta terbaik di Seoul. Mayoritas siswa dari kalangan menengah keatas. Seung-cheon sangat pandai. Sebagian besar nilainya sempurna. Dia bisa masuk sekolah mentereng ini dengan jalur beasiswa. Beberapa anak tidak senang dengan keberadaan dan prestasi Seung-cheon.

Ayah Seung-cheon adalah komikus webtoon, yang belum terkenal. Setiap hari Ayahnya menggambar di rumah. Sementara Sang Ibu yang banting tulang mencukupi kebutuhan keluarga. Kakaknya bekerja paruh waktu di salon. Sedangkan Seung-cheon bekerja di minimarket setelah pulang sekolah. 

Seung-cheon membenci Ayahnya yang tak mau bekerja. Dia belajar mati-matian dan berambisi untuk kaya. Anak muda ini ingin membeli apartemen untuk keluarganya. Dia juga ingin agar Ibunya berhenti bekerja dan hidup santai di rumah. Seung-cheon sangat mencintai Ibunya. 

Sendok Emas

Saat pulang sekolah, Seung-cheon bertemu dengan Nenek (Song Ok-sook) penjual aneka barang kuno di dekat jembatan. Seung-cheon tertarik dengan sebuah sendok emas dalam kotak kayu. Ada tulisan "sendok emas 30.000 won bisa kaya". Tentu saja anak muda ini penasaran. Sendok emas pun dibeli.

Sistemnya sendok emas dengan menukar kehidupan. Sendok emas harus digunakan makan sebanyak 3 kali di rumah Si Kaya. Lalu otomatis kehidupan mereka akan tertukar. Seung-cheon mulai mencari siapa orang paling kaya di sekitarnya. Pilihannya jatuh pada Hwang Tae-yong (Lee Jung-won). Anak paling kaya di sekolahnya.

Tae-yong adalah putra tunggal konglomerat. Ayahnya Hwang Hyeon-do (Choi Won-young) pemilik perusahaan Dosin Group. Seung-cheon mulai mendekati Tae-yong. Kebetulan Tae-yong tidak pandai dalam hal akademis.  Setiap hari Tae-yong mendapatkan tugas analisa bisnis. Sebagai putra mahkota ada banyak tuntutan di pundaknya.

Untunglah Seung-cheon berotak cerdas. Dia pura-pura membantu agar bisa dekat Tae-yong. Seluruh tugas yang diberikan Tuan Hwang mampu dikerjakan Seung-cheon dengan sempurna. Tentu saja Tae-yong sangat senang. Ayahnya tak memandang remeh lagi padanya. Seung-cheon mencari-cari alasan agar bisa ke rumah Tae-yong dan memaksa makan.

Seung-cheon sempat bimbang setelah makan untuk kedua kalinya. Dia merasa berat meninggalkan keluarga. Dia juga merasa kecewa dengan dirinya sendiri. Kok tega mau menukar orang tua demi uang banyak. Sendok emas pun dibuang begitu saja. Namun tak lama Seung-cheon mengalami masalah berat hanya karena tak punya uang. Dia pun marah besar. Lari mencari sendok emas dan bertekad untuk berubah menjadi kaya. 


Akhirnya Seung-cheon berubah menjadi Hwang Tae-yong. Tentu saja dia menikmati segala kemewahan yang ada. Sendok emas ini mempunyai 3 jangka waktu yaitu 1 bulan, 1 tahun dan 10 tahun. Setelah jangka waktu selesai, ada kesempatan untuk kembali pada kehidupan asal atau lanjut menjalani kehidupan yang baru. Tujuan awal Seung-cheon memang ingin memperbaiki kehidupan keluarganya. Dia belanja berbagai barang mahal dan bermerek untuk orang tua dan kakak perempuannya. Seung-cheon juga membeli apartemen luas dan mewah untuk keluarganya.

Tidak Mudah Menjadi Kaya

Setelah menjadi Te-yong apakah keidupan Seung-cheon menjadi enak? bisa duduk santai bergelimang harta? Ternyata tidak sama sekali. Begitu masuk ke rumah Tae-yong, Seung-cheon dicekik Pamannya.  Jun-tae (Chang Ryul) baru pulang dari Amerika dan ternyata suka menindas Tae-yong sejak kecil. Seung-cheon juga tidak mudah mengadapi Ayah dan Ibu tiri Tae-yong.

Hwang Hyeon-do (Choi Won-young) seorang ayah yang dingin dan arogan. Dia juga mempunyai tuntutan yang tinggi pada anaknya. Maklum anaknya hanya satu dan akan menjadi penerusnya nanti. Sementara Sang Ibu tiri sangat cuek pada anaknya. Tak pernah peduli. Terkesan mengabaikan anak tirinya. Bahkan berusaha agar anak tirinya tidak bisa mewarisi perusahaan. Dia menginginkan agar Jun-tae yang menjadi penguasa Dosin berikutnya.

Kondisi yang sangat jauh berbeda dengan keluarga aslinya. Seung-cheon dibesarkan oleh keluarga yang hangat satu sama lain. Meski mereka hidup kekurangan tetapi selalu saling bercanda. Rumah mereka meski sempit selalu ramai suara tawa dan saling ledek satu sama lain. Seung-cheon kesepian di keidupannya yang baru. Hanya ada Jang Mun-ki (Son Woo-hyun), sopir merangkap pengawal pribadi.

Seung-cheon sering merasa rindu pada Ayah dan Ibunya. Kangen dengan Kakak perempuan satu-satunya. Meski mereka sering bertengkar tapi Sang Kakak selalu sayang padanya. Saat mengalami masalah, Seung-cheon berdiri di depan rumah orang tuanya. Dia melihat orang tua, Kakak dan Tae-yong asli saling bercanda atau makan bersama sambil bercerita akrab. Meski hatinya sakit, Seung-cheon menahan sekuat tenaga. Dia harus berjuang untuk membuat keluarganya hidup lebih baik.

Bagaimana dengan Tae-yong asli. Lelaki muda ini sangat bahagia di keluarga barunya. Dia memiliki seorang Ayah yang perhatian dan Ibu yang penuh kasih sayang. Ayahnya selalu membantu saat Tae-yong mengalami kesulitan. Ayahnya selalu memberi semangat saat Tae-yong gagal. Tae-yong bukan anak yang pandai. Dia juga tidak memiliki banyak bakat yang menonjol. Dia hanya pandai menggambar dan sangat mencintai seni. Terutama seni lukis. Dia juga menjadi sasaran empuk penindasan teman-temannya.

Tae-yong asli mempunyai trauma pada darah, suara tembakan dan suara keras membentak. Tae-yong sangat penakut bila dimarahi. Dia akan tiba-tiba mengalami serangan panik yang membuatnya kesulitan bernapas. Hal ini terjadi karena dia mengalami trauma masa kecil. Dia melihat langsung teman-temannya dibunuh. 

Tae-yong sering dimarahi Ayahnya. Pamannya juga sering memukuli anak ini sejak kecil. Apalagi saat Tae-yong dan Jun-tae dikirim sekolah ke Amerika. Mereka hanya hidup berdua di sana bersama pengasuh dan pembantu. Selisih umur mereka memang tak banyak. Tae-yong selalu disalahkan setiap kali Jun-tae membuat kesalaan.

Perilaku Jun-tae masih tetap sama. Dia sering memukuli keponakannya setelah kembali ke Korea. Sayang, Sang keponakan telah berubah menjadi Seung-cheon. Lawan yang dihadapi bukan lagi Tae-yong yang penakut. Seung-cheon sudah sering mengalami penindasan sejak kecil. Aslinya anak ini pemberani dan mampu melawan. Selama ini dia rela mengalah karena tahu diri. Seung-cheon dari keluarga miskin. Jika sampai melawan, dia bisa dilaporkan ke polisi. Seung-cheon sudah jadi anak orang kaya. Dia sudah tidak takut lagi dan melawan Jun-tae dengan frontal. Tentu saja Jun-tae kaget dengan perubaan perilaku keponakannya ini.

   

Kenyataan Tidak Sesuai Rencana

Sayangnya, pertukaran kehidupan Seung-cheon dan Tae-yong diawali dengan peristiwa buruk. Seung-cheon dan Tae-yong bertengkar hebat di pinggir sungai saat hujan lebat. Seung-cheon tak sengaja tergelincir ke sungai. Tae-yong berusaha keras menolong. Sayang, hujan deras membuat tangan keduanya yang saling berpegangan licin. Seung-cheon jatuh ke sungai yang mengalir deras. Saat Seung-cheon jatuh ke sungai ini kehidupan mereka bertukar tempat. Seung-cheon sangat kaget karena tiba-tiba berada di atas jembatan dan berubah menjadi sosok Tae-yong. 

Satu sisi Seung-cheon bahagia karena tidak jadi mati. Sementara di sisi lain, Dia bingung campur takut. Dia yang mau pulang ke rumah, tiba-tiba kembali ke sungai. Seung-cheon merasa bersalah. Dia sudah merebut kehidupan Tae-yong. Dia tak mau membiarkan temannya itu mati juga. Seung-cheon bergegas kembali ke sungai. Hujan sudah mulai reda. Air sungai mulai tenang. Seung-cheon menyusuri sungai namun tak kunjung bertemu. Untungla Tae-yong diketemukan orang dan dibawa ke UGD. 

Seung-cheon bertemu dengan orang tua dan Kakak aslinya. Hanya saja keluarganya meliat sosok dirinya sebagai Tae-yong yang sudah mencelakakan anaknya. Keluarganya marah besar. Dari sinilah mereka mulai membenci sosok Seung-cheon dalam penampakan sebagai Tae-yong. Saat Seung-cheon membelikan aneka barang bermerk untuk Ibu, Ayah dan Kakaknya selalu ditolak mentah-mentah. Keluarganya menganggap bahwa Seung-cheon hanya ingin menyuap keluarganya agar mau berdamai. 

Seung-cheon bahkan bersusa payah membeli apartemen dari uang tabungan dan menyisihkan uang saku. Ternyata orang tuanya menolak mentah-mentah. Segala cara dilakukan Seung-cheon agar kehidupan keluarganya membaik. Namun keluarganya selalu menolak semua bantuannya.

Seung-cheon bingung. Waktu pertukaran nasip sendok emas sebentar lagi selesai. Waktu pertukaran pertama adalah 1 bulan. Selain itu, Seung-cheon harus berjuang menghadapi kebengisan Jun-tae dan tekanan Pak Hwang. Apalagi Oh Yeo-jin (Yeonwoo) tahu kalau dia pakai sendok emas. Yeo-jin yang ingin menjadi Nyonya muda group Dosin terus memaksa Seung-cheon untuk menikahinya. 

Seung-cheon memperpanjang masa tukar kehidupan sendok emas. Dia belum memenuhi target untuk memperbaiki kehidupan keluarganya. Kehidupan Seung-cheon sengsara di keluarga Tae-yong. Meski bergelimang harta harus makan hati dan selalu waspada. Jun-tae dan Ibu tiri melakukan berbagai cara untuk menjatuhkan Tae-yong.

Suatu hari Ayah Seung-cheon mengalami kecelakan. Jatuh dari jembatan saat bekerja. Seung-cheon histeris. Meski pada awalnya dia membenci Sang Ayah. Seiring waktu Dia semakin paham kalau Ayahnya sangat mencintai keluarga. Ayahnya sosok suami dan Ayah yang baik.

Kondisi Sang Ayah dan tekanan keluarga Tae-yong asli membuat Seung-cheon ingin kembali pada kehidupan yang lama. Apalagi dia tahu kalau Na Ju-hee (Jung Chae-yeon) mencintai sosok Na Ju-hui (Jung Chae-yeon) yang asli. Padahal saat ini kan Tae-yong yang menjadi sosok Seung-cheon. Berbekal ilmu bisnis yang sudah dikuasai selama menjadi Tae-yong, Seung-cheon yakin bisa menjadi kaya. Dia berencana akan membeli saham yang bagus. Dia juga bahagia bisa bekerja lagi di minimarket bersama Ju-hee.

Seung-cheon mengambil sendok emas dan makan di rumahnya. Lalu tring. Dia berubah kembali menjadi Seung-cheon yang sebenarnya. Ayah Seung-cheon mengalami luka yang parah. Beliau harus segera dioperasi. Butuh biaya 300 juta. Tentu saja Seung-cheon tidak punya uang. Dia terburu-buru saat pulang ke rumah. Sehingga uang yang diambil dari brangkas tidak terbawa.


Untunglah, ada Oh Yeo-jin (Yeonwoo) yang membantu. Operasi Ayah Seung-cheon berjalan lancar. Ternyata Yeo-jin tidak tulus membantu. Seung-cheon dan keluarga harus menggembalikan uang 300 juta tersebut. Mereka menjual rumah. Ternyata masih kurang. Keluarga Seung-cheon harus bekerja di keluarga Yeo-jin untuk membayar sisa hutang. Keluarga Seung-cheon diperbolehkan tinggal di rumah Yeo-jin.

Terpaksa Tukar Kehidupan

Bekerja di rumah Yeo-jin ternyata taktik Yeo-jin. Seung-cheon dibuat sengsara hidupnya agar kembali menjadi Tae-yong. Gadis muda ini ingin sekali menjadi istri Tae-yong. Padahal Tae-yong asli tidak menyukai Yeo-jin. Bahkan membencinya. Tae-yong sejak kecil hanya mencintai Ju-hee. Seung-cheon berkali-kali menolak permintaan Yeo-jin. Dia ingin dekat dengan keluarga. Dia tak mau lagi hidup sebagai Tae-yong. Seung-cheon ingin hidup tenang.

Suatu saat terjadi badai di bursa saham. Saham unggulan turun bersamaan. Tentu saja Seung-cheon panik. Seung-cheon kebetulan sibuk sekali di minimarket dari pagi. Dia baru tahu beberapa menit sebelum bursa saham tutup transaksi. Kebetulan paket data ponsel habis pula. Seung-cheon lari ke warnet. Saat buka aplikasi pas penutupan transaksi. Seung-cheon tak bisa menjual semua sahamnya. Ya sudah. Dia hanya bisa menangis melihat grafis harga saham miliknya yang terus turun.

Kejadian naas berdatangan. Puncaknya saat Seung-cheon melihat Ibunya dilecehkan Ayah Yeo-jin. Seung-cheon marah besar. Dia bertekad untuk segera mungkin melunasi hutang dan mengajak seluruh keluarga pindah dari rumah Yeo-jin. Pada saat yang bersamaan Yeo-jin datang menawarkan kerjasama Seung-cheon menjadi Tae-yong lagi. Seung-cheon butuh uang sedangkan Yeo-jin butuh jadi menantu group Dosin. Perusahaan Ayah Yeo-jin sedang bermasalah. Kalau Yeo-jin menjadi menantu group Dosin maka semua masalah perusahan akan selesai.

Seung-cheon akhirnya menerima tawaran tersebut. Sayang Seung-cheon datag pada saat yang tidak tepat. Tae-yong asli ditufduh membunuh Ayah Ju-hee, Direktur Na pemilik UBSTV. Seung-cheon jelas panik. DIa langsung kepikiran keluarganya. Ibunya terutama. Dia juga kepikiran Ju-hee. Tae-yong akan hidup dengan keluarganya dan Ju-hee. Kalau memang benar tae-yong seorang pembunuh, bagaimana nasip mereka nanti.

Seung-cheon langsung menjalankan rencana pengamanan untuk keluarga dan Ju-hee. Tentu saja langkah pertama Seung-cheon mnegeluarkan seluruh keluarganya dari rumah Yeo-jin. Seung-cheon lalu menyelidiki pembunuhan yang terjadi pada Direktur Na. Tentu saja dengan bantuan Mun-ki. Asistennya ini yang selalu berada di dekat Tae-yong. Seung-cheon mendapatkan bukti kalau Tae-yong tidak mungkin membunuh. Lalu siapa pembunuhnya?

Belum slesai penyelidikan, Seung-cheon harus 'disingkirkan' ke Amerika tanpa batas waktu. Jun-tae ternyata menyimpan bukti jaket yang dikenakan Tae-yong pada malam pembunuhan DIrektur NA. Pada lengan jaket tersebut ada DNA darajh Direktur Na. Jun-tae menggunakan jaket tersebut untuk memeras Direktur Hwang. Anaknya masuk penjara atau Jun-tae menjadi salah satu CEO di group Dosin. Tentu saja Direktur Hwang tak mau anaknya jadi pelaku pembunuhan. Jun-tae dinagkat menjadi CEO Dosin Technologie dan anaknya 'disingkirkan' ke Amerika.

Seung-cheon marah besar mengetahui hal ini. Jun-tae akan merebut posisinya jika menjadi direktur nanti. Selain itu Dia tak ingin jauh dari keluarganya dan Ju-hee. Seung-cheon juga penasaran dengan pembunuh Direktur Na yang sebenarnya. Seung-cheon ingin membersihkan namanya. Ju-hee sangat membencinya karena jadi pembunuh Ayahnya. Meski dalam hati kecil Ju-hee tidak percaya kalau Tae-yong yang membunuh.

Kehidupan Seung-cheon di Amerika sangat berat. Dia berkali-kali mengalami kecelakaan dan percobaan pembunuhan. Siapa pelakunya? Tentu saja Jun-tae yang tak mau Tae-yong menjadi pewars Dosin. Seung-cheon dan Mun-ki berjuang mati-matian untuk hidup. Dia ingin agar Tae-yong asli nantinya yang akan menjadi pewaris Dosin. Kebetulan masa pertukaran hidup sendok emas yang terakhir ini selama 10 tahun. Perjuangan Seung-cheon masih panjang.


Pada tahun ke 7 Seung-cheon bersama Mun-ki melarikan diri ke Korea. Dia bersembunyi dari keluarganya. Seung-cheon merintis perusahan baru Most Lab. Perusahaan bar ini mengalami kemajuan pesat. Setelah 3 tahun, Seung-cheon berencana untuk menyingkirkan Jun-tae. Seung-cheon menghancuran nilai jual saham Dosin Technologie ke titik terendah. Most Lab dijual lalu uangnya diginakan untuk memborong saham Dosin Technologie.

Saat rapat umum pemegang saham, Seung-cheon hadir dengan misi mendepak Jun-tae. Seung-cheon juga membeberkan semua kejahatan Jun-tae selama menjadi CEO. Ternyata selama ini Seung-cheon mengumpulkan bukti kalau Jun-tae menggelapkan uang perusahaan. Rencana Seung-cheon berhasil. Bahkan Direktur Hwang kagum dengan kemampuannya. Seung-cheon mendapatkan hadiah langsung diangkat sebagai CEO Dosin. Sementara Jun-tae melarikan diri dengan bantuan Kakak perempuannya.  

Hukuman

Tae-yong asli tak sengaja menemukan catatan Seung-cheon tentang sendok emas. Dia akhirnya tahu kalau Seung-cheon menggunakan sendok emas untuk menjadi Tae-yong. Tentu saja Tae-yong asli marah besar pada Seung-cheon. Dia ingin kehidupannya kembali seperti semula. Seung-cheon dengan ikhlas merelakannya. Seung-cheon memang tak selamanya ingin menjadi Tae-yong. Dia ingin kembali hidup tenang dengan keluarganya dan Ju-hee.

Saat akan makan ke 3 dengan sendok emas, Tae-yong mengurungkan niatnya. Dia merasa tidak nyaman berada di rumahnya sendiri. Dia tak ingin kehilangan keluarganya yang baru. Bagi Tae-yong, orang tua Seung-cheon adalah orang tua teraik sedunia. Sangat jauh berbeda dengan orang tuanya sendiri. Meski tak kaya tapi hidupnya sellau bahagia selama tinggal bersama keluarga Seung-cheon. Kenyataan ini membuat Seung-cheon marah besar. Sendok emas Seung-cheon disembunyikan Yeo-jin. Gadis ini menginginkan Seung-cheon tetap menjadi Tae-yong dan menikah dengan dirinya.

Seung-cheon putus asa terjebak di kehidupan Tae-yong. Ucapan Tae-yong membuatnya sadar kalau selama ini Dia telah serakah. Dia rela menukar keluarga hanya demi kekayaan. Uang telah membutakan hatinya. Takdir Seung-cheon yang tak bisa kembali ke kehidupan asal dianggap sebagai hukuman dari Tuhan. 

Pengguna sendok mas ternyata bukan hanya Seung-cheon dan Yeo-jin. Direktur Hwang Hyeon-do juga menggunakan sendok emas. Dia bukanlah Ayah kandung Tae-yong. Direktur Hwang sebenarnya adalah Yo-han, sahabat Direktur Hwang. Dimana Direktur Hwang yang sebenarnya? Seung-cheon dan tae-yong mencari keberadaan Ayah kandung Tae-yong ini. Ternyata Direktur Hwang asli sudah meninggal yang disamarkan sebagai bunuh diri. Jun-hee saat ini menjadi reporter di televisi. Dia selama 10 tahun terakhir menyelidiki pembunuh Ayahnya.

Seung-cheon, Tae-yong, Mun-ki dan Ju-hee bekerja sama menyelidiki dua kasus pembunuh tersebut. Ternyata pelakunya adalah Yo-han. Seung-cheon marah besar. Apalagi Dia tahu kalau Yo-han juga ingin mencelakakan Tae-yong. Seung-cheon bertekad untuk memasukkan Yo-han ke penjara. Yo-han banyak melakukan kejahatan selama menggelola Group Dosin. Pengelapan pajak, manapulasi keuangan serta pembunuhan.

Sebenarnya serba salah. Kalau Yo-han dilaporkan soal perusahaan maka Seung-cheon bisa ikut di penjara juga. Seung-cheon sudah ikhlas. Dia rela di penjara. Dia mengganggap hal tersebut sebagai hukuman atas kesalahan karena sudah serakah merebut kehidupan Tae-yong.

Saya sebenarnya tak tega melihat hukuman yang dialami Seung-cheon. Rasakanya kok paling berat hukumannya. Dia sudah di penjara, Ayahnya meninggal karena menyelamatkan hidupnya dan meninggal karena diracun Yo-han. Paling tragis, Seung-cheon harus menjadi sosok lain seumur hidupnya. Ibu dan Kakaknya tidak akan mungkin mengenalinya. Hanya Ju-hee yang bisa.

Semua pengguna sendok emas sudah mendapat hukuman atas keserakahannya. Mereka menjadi tidak bersyukur gara-gara ingin memiliki uang lebih banyak. Mereka seharusnya lebih banyak main ke blog Rani Noona. Mereka harus banyak membaca jurnal syukur biar tak silau dengan kehidupan orang lain yang lebih baik.

Komentar