Pinus Pengger Gunung Kidul Jogjakarta

Masih di daerah Gunung Kidul. Masih juga jalan-jalan di area hutan. Kali ini Saya dan Pak Suami ke daerah Hutan Pinus. Tepatnya di Hutan Pinus Pengger. Satu jalan dengan HeHa Sky View. Dekat jaraknya. Sekitar 20 menit.

Kalau dari HeHa Sky View. Hutan Pinus Pengger Gunung Kidul Jogjakarta ada di sebelah kanan jalan. Area parkir, penjual makanan minuman dan mushola ada di sebelah kiri. Tidak ada tempat khusus untuk area parkir. Hanya tanah lapang di pinggir jalan. Kalau banyak bis yang parkir, tempat jualan makanan minuman tertutup. Di area in juga banyak toilet umum. Tenang saja, kalau antri banyak bisa cari toilet yang lain.

Jalan Menanjak
Dari tempat parkir Kami harus menyeberang ke pintu loket. Sebelah kiri pintu loket masuk ada tempat duduk bertingkat. Pas di depannya ada tulisan Pinus Pengger. Tempat strategis untuk foto kenangan di sini. Hanya saja harus sabar. Banyak pengunjung yang ingin foto di sini. Apalagi yang datang berombongan. 

Kebetulan kami datang ke sini pas musim liburan. Untung rombongan Kami cuek. Harus adu kuat cuek di sini. Kami menunggu lumayan cepat untuk foto bersama 2 bis. Mungkin juga karena rombongan kami heboh banget. Pengunjung lain pada malu sepertinya melihat kelakuan Kami. Duh jadi malu kalau ingat lagi. 

Selesai foto bersama. Akhirnya masuk juga ke tempat wisata ini. Tiketnya Rp 5.000/orang. Kalau urusan parkir mobil tarifnya situasional dan personal. Tergantung ramai atau tidak serta tergantung tukang parkirnya. 

Ada 2 pos Loket masuk. Pos Loket 1 ada di dekat jalan raya. Pos Loket 2 di dalam, dekat dengan parkir motor. Jalan dari Pos Loket 1 ke Pos Loket 2 masih landai. Setelah dari ke Pos Loket 1 ada jalan lurus menuju ke toilet dan mushola. Kalau pas masuk ke hutan wisata ini belum waktunya sholat tenang saja. Ada mushola lagi di area dalam hutan.

Setelah Pos Loket ke 2 ada wastafel di sebelah kiri jalan. Dari sini jalannya mulai menanjak. Jalannya dibuat seperti tangga lengkap dengan pagar kayu. Bagi lansia dan anak balita lebih mudah jalan di jalur ini. Lebih baik banyak istirahat. Meski jaraknya pendek tapi lumayan tinggi naiknya.

Sampai atas ada pertigaan. Jalan ke kiri nanti akan memutari bukit dengan batas terluar. Kalau jalan yang di tengah ini jalan pintas ke ujung belakang area Hutan Pinus Pengger. Jika belok kanan langsung ke area photo shot dan paling dekat dengan pintu keluar. Kalau tak sanggup jalan jauh, lebih baik ambil jalan yang kanan ini. 

Jalan Memutar
Berhubung ingin menjelajah tempat ini, Saya dan Suami memilih jalan memutar terluar. Belok kiri maju jalan. Jika menyusuri jalan ini akan bertemu dengan aula. Bangunan kayu dengan model seperti pendopo. Kalau mau buat acara atau kumpul-kumpul dengan jumlah banyak bisa di sini.

Asli. Kami tak menyesal ambil jalur ini. Banyak view cantik di jalur memutar. Kami langsung disuguhkan dengan 2 spot yang cantik, yaitu Panca Wara dan Antar Gatha. Panca Wara ini jalinan kayu yang bentuknya seperti tangan menengadah. Sedangkan Antar Gatha bentuknya seperti tangan menggenggam.

Harus sabar kalau ingin foto di sini. Banyak yang antri untuk foto di ujung tangan. Kami termasuk yang tidak sabar. Aslinya sih memang Kami males foto diri. Kami berhenti sebentar untuk ambil foto beberapa spot cantik. Lanjut perjalanan berikutnya.

Kami sampai di area Cetta Abipraya. Spot di sini lebih cantik. Kami bisa dapat view Gunung Kidul dari atas. Pemukiman, sawah dan hutan terlihat jelas. Dari ujung kanan sampai kiri view-nya bebas mata memandang. Hati-hati. Batas tebing hanya kayu ditancapkan dan ditali. Kalau pas foto-foto di sini jangan bersandar. Ada ayunan juga di bagian pinggir. Bisa dijadikan spot foto cantik dengan latar belakang langit luas.  

Sebelah spot foto cantik ini ada aula lagi. Tidak terlalu besar seperti di bawah. Lumayan juga kalau untuk duduk dan ngobrol bareng. Pas di sebelahnya ada mushola dan kamar mandi. Berhubung waktu sholat ashar masih jauh, Kami memutuskan untuk jalan lagi. Sholat ashar di luar saja. Dekat parkir bis rombongan Kami ada mushola dan kamar mandi.

Setelah toilet, jalan ke kiri. Ada spot foto. Kami hanya lihat-lihat sebentar lalu jalan lagi. Banyak yang antri foto di sana. Pas jalan ada deretan warung makan. Kok ada bau mendoan. Wah bahaya ini. Bisa-bisa misi keliling Hutan Pinus Pengger selesai di sini. Eh beneran. Kok ya ada Mbak lagi bawa sepiring mendoan. Kok ya pas, kami lagi ada di depan warung. 

Ya sudahlah. Belok kiri dulu. Konsep semua warung sama. Lesehan dengan dinding samping terbuka. Kesannya antar warung nyambung dari ujung ke ujung. Begitu masuk bau mie instan kuah rasa soto langsung menguar. Untung pas perut masih kenyang. Kami pesan sepiring mendoan dan 2 gelas wedang uwuh. 

Masyaa Allah nikmat benar. Makan ditemani angin sepoi-sepoi. Kami pilih duduk di ujung belakang. Angin semilir datang dari bagian belakang warung. Ternyata di bagian belakang deretan warung ini area perkemahan. Wah pas banget ini. Kalau malas masak tinggal beli di warung. Makanan tersedia lengkap. Aneka masakan nasi sampai camilan ada. 

Jalan Keluar
Setelah kenyang dan kembung di perut reda, lanjut lagi. Perjalanan Kami kali ini ke Jembatan Baswana. Jembatan dengan bentuk setengah lingkaran menjorok ke luar tebing. Pengunjung bisa foto di bagian tengah ujung lingkaran. Ada Pak Jasa foto di sini. Foto langsung jadi. Dari sini kami ke arah jalur keluar Hutan.  

Ada Jembatan lagi di dekat jalan pertigaan. Namanya Jembatan Pohon. Antar pohon diberi jembatan kayu. Seru. Pengunjung bisa naik dan menyusuri jembatan. Berhubung Saya tidak punya nyali untuk naik ke jembatan. Ya sudahlah. Ambil foto dari bawah saja. Saya sudah puas. Rasanya sudah seperti naik jembatan. 

Lanjut lagi perjalanan ke spot foto berikutnya yaitu Askamaya Saskara. Tempat ini seperti bangunan dari kayu. Bentuknya unik. Rasanya ingin naik ke atas tapi Saya khawatir kalau ambrol. Ya sudahlah foto-foto saja di bawah. Tetap cantik dan estetik kok meski hanya foto di depan bangunan unik ini.

Pas kepala menoleh ke kanan, kok ada bentangan kain warna-warni di pohon. Eh ternyata itu Hammock Area. Wah langsung bergegas ke sana. Lumayan bisa rebahan sebentar sambil menikmati semilir angin. Ups. Sayang tidak mungkin itu terjadi. Banyak pengunjung yang antri foto di sini. Ya sudah lah. Ambil foto secukupnya dan lanjut jalan lagi.

Pada sisi sebelah kiri. Dekat pertigaan. Ada spot foto yang bernama Assuma Paduraksa. Sama seperti spot foto sebelumnya. Kayu kering yang disusun menjadi bentuk bangunan unik. Setelah dari sini lanjut saja ikuti jalan setapak. Langsung menuju ke pintu keluar.

Jalan Satu Arah
Kawasan Hutan Pinus Pengger ini sebenarnya tidak terlalu luas. Hanya saja jalannya dibuat satu arah. Jalan masuk dan keluar berbeda. Kesannya jadi panjang jalannya. Sepanjang jalan tempat wisata ini dibuat melingkar. Jadi tidak terasa kalau menanjak dan menurun.

Meski begitu tenang saja. Ada jalur tengah, jalan penghubung antara jalur jalan masuk dan jalur keluar. Jalur tengah bisa jadi penyelamat kalau capek dan ingin langsung menuju pintu keluar. Jalan-jalan ke tempat wisata ini seperti trecking. Meskipun jalannya mudah tapi lumayan juga bikin keringetan. Eh anginnya sejuk di sini. Jadi tidak terlalu capek meski jalan keringetan.

Here we are sampai pintu keluar. Eh ternyata perjalanan belum selesai. Masih ada jeep adventure. Keliling beberapa tempat wisata sekitar Hutan Pinus Pengger. Ada tour ke kampung juga. Jalurnya dibikin satu arah. Jalannya jadi memutar. Ada pilihan tempat tujuan beserta tarifnya. Pengunjung bisa pilih sendiri. 1 jeep maksimal untuk 4 orang. Tidak ada batasan waktu untuk keliling. Sepuasnya pengunjung. Enak banget ini.

Pinus Pengger Jeep Adventure
- Short Trip Rp 350.000 (3 obyek wiata
1. Gunung Mungkur
2. Puncak Becik
3. Lintang Sewu
4. Pinus Asri
5. Pinus Mangunan
6. Rumah Hobit/ Seribu Batu
7. Jurang Tembelan

- Medium Trip Rp 500.000 (4 obyek wiata)
1. Puncak Becici
2. Pintu Langit
3. Lintang Sewu
4. Rumah Hobit
5. Pinus Mangunan
6. Pinus Asri
7. Jurang Tembelan
8. Watu Mabur

- Long Trip Rp 650.000 (5 obyek wiata)
1. Puncak Becici
2. Pintu langit
3. LIntang Sewu
4. Pinus Asri
5. Pinus Mangunan
6. Rumah Hobit
7. Jurang Tembelan
8. Kebun Buah Mangunan
9. Watu Mabur
10. Pangguh
11. Mojo
12. Watu Goyang

- Susur sungai + 1 obyek wisata Rp 500.000
1. Gunung Mungkur
2. Puncak Becici
3. Lintang Sewu
4. Pinus Asri
5. Pinus Mangunan
6. Rumah Hobit

- Funtrip: jalan-jalan keliling kampung Rp 250.000

Jalan Kenangan
Selama menyusuri Hutan Pinus Pengger, Saya dan Suami memlih jalan santai. Tidak ada target harus berapa jam. Kami juga lebih banyak berhenti. Kalau mau masuk tempat ini lebih baik bawa minuman dan camilan. Memang banyak warung tapi kalau harus jalan bolak-balik ke warung kaki bisa gempor. 

Satu lagi. Jangan lupa bawa powerbank. Signal operator seluler di dalam hutan hilang timbul. Lumayan menguras baterai. Kalau Kami langsung setting ponsel dalam airplane mode. Kebetulan powerbank ketinggalan di bis soalnya.

Sayangnya, Saya tidak melihat jasa tour guide saat masuk tempat ini. Padahal saya penasaran dengan nama berbagi spot foto. Saya ingin tahu artinya apa sih. Saya tidak paham artinya meski saya menguasai Bahasa Jawa kromo madyo maupun krama hinggil. Dibalik sebuah nama, pasti ada banyak makna yang tersirat. Ini nih yang bikin saya penasaran sampai sekarang.

Selesai sudah perjalan saya menyusuri Hutan Pinus. Kemana lagi setelah ini? Saya kok mendadak ingin ke Balikpapan pas blogwalking ke travel blogger Balikpapan. Belum pernah ketemu dengan penulis Balikpapan. Seru sepertinya kalau bisa explore Balikpapan. Pasti banyak cerita di setiap tempat wisata di sana. Semoga bisa suatu saat. Aamiin. 

Komentar