Review Drama Korea Class of Lies


Drama ini baru saja tamat tayang di TvN. Saya tidak pernah baca blog review drakor, kalau mau nonton suatu drama. Langsung saja nonton. Malah malas nonton kalau ada spoiler ceritanya. Kalau jelek ya sudah berhenti nonton. Paling nggak sudah paham alasan yang bikin malas lanjut nonton. 

Pertama lihat drama ini saya pikir drama tentang anak sekolah biasa seperti Black Dog. Ternyata saya salah besar. Drama ini ternyata komplek dan rumit jalan ceritanya. Tenang tetap seru kok. Pastinya tidak akan membosankan.

Bukan Murid Biasa

Drama ini dibuka dengan kematian Jeong Soo-ah (Jung Da-eun). Soo-ah meninggal di kamarnya dengan pisau dapur tertancap di perut. Saat Polisi masuk, Kim Han-soo (Jang Dong-joo) sedang berada di dekat Soo-ah. Sedang memegang pisau berlumuran darah. Jadilah Han-soo sebagai tersangka pembunuhan.

Han-soo panik. Dia mati-matian membela diri kalau tidak membunuh. Gi Moo-hyeok (Yoon Kyun-sang) ditugaskan oleh direkturnya untuk menjadi pengacara Han-soo. Selama melakukan penyelidikan, Pengacara Gi merasa Han-soo tidak membunuh. Masalahnya semua bukti di TKP mengarah ke Han-soo.

Feeling sebagai pengacara yakin kalau Han-soo tidak bersalah. Selain itu ada yang aneh dengan keberadaan Jeong Soo-ah (Jung Da-eun). Tinggal sendiri di sebuah rumah. Orang tuanya tinggal di luar negeri. Ternyata semua identitas Soo-ah palsu. Anak ini yatim piatu yang mendapat sokongan dana dari sponsor untuk biaya hidup dan sekolah. 

Han-soo dan Soo-ah tinggal di Panti Asuhan yang sama sejak kecil. Mereka berdua bersahabat. Setelah Soo-ah diadopsi mereka berpisah. Saat remaja mereka bertemu lagi di sekolah yang sama, SMA Cheon Myung. Han-soo mencintai sahabatnya ini sejak kecil.  

Pengacara Gi melaporkan temuannya pada direktur Firma Hukum. Pengacara Gi malah diminta mengalah dipengadilan dan menjadikan Han-soo. Pengacara Gi tipe pengacara yang tunduk pada uang. Apa kata atasan dan klien akan diikuti.

Untuk kasus Han-soo ini berbeda. Han-soo adalah cerminan diri Pengacara Gi saat remaja. Saat kecil tinggal di Panti Asuhan. Hidup sebatang kara saat remaja. Pengacara Gi belajar hukum dan menjadi pengacara sukses agar bisa melindungi diri jadi orang-orang jahat.

Titik Balik

Untuk kasus Han-soo ini berbeda. Pengacara Gi melawan atasannya. Beliau membela Han-soo mati-matian. Sayang terjadi kesalah pahaman antara pengacara dan tersangka ini. Tiba-tiba ada kabar kalau Han-soo bunuh diri. Kondisi anak ini selamat tapi koma dalam waktu yang tidak bisa ditentukan.

Pada saat yang sama, Pengacara Gi dipecat dari firma hukum. Dia tiba-tiba menjadi sasaran penyelidikan kasus penggelapan pajak. Ijin pengacara juga dibekukan. Apartemen dan mobil disita oleh direktur firma hukum. Pengacara Gi kaget. Tidak menyangka akibat keputusannya untuk menyelamatkan Han-soo sampai sebesar ini.

Bukannya frustasi. Dia malah makin penasaran. Kenapa kasus pembunuhan ini harus direkayasa. Dia curiga ada 'orang kuat' yang berada dibalik kasus pembunuhan Soo-ah. Pengacara Gi menghubungi Jaksa Cha Hyun-jung (Choi Yu-hwa) untuk bekerjasama mengusut kasus ini hingga tuntas. Jaksa Cha adalah jaksa penuntut kasus Han-soo. Ternyata Jaksa Cha ini adalah teman dekat Pengacara Gi saat masih kuliah.

Pengacara Gi berencana menyamar sebagai guru di SMA Cheon Myung. Beliau ingin tahu siapa sebenarnya Han-soo dan Soo-ah. Tentu saja dengan bantuan Park Won-seok (Lee Soon-won), rencana Pengacara Gi berjalan mulus. Won-seok adalah seorang hacker handal. Sekaligus sahabat Pengacara Gi. Won-seok pula yang menampung Pengacara Gi setelah terusir dari apartemen mewahnya.

Seluruh identitas Pengacara Gi dipalsukan. Namanya berubah menjadi Ki Kang-je. Bukan hanya identitas, segala sertifikasi mengajar dan ijasah sekolah sudah diatur oleh Won-seok. Pak Guru Ki langsung diterima saat melamar dengan mudah. 

Penguasa Sekolah

Bisa ditebak. Saat tidak mengajar, Pengacara Gi kelayapan untuk menyelidiki sekolah ini. Ternyata sekolah ini dikuasai oleh Klub Veritas. Klub ini beranggotakan 4 orang anak terkaya di SMA tersebut. Ada artis baru yang sedang debut, anak pemilik akademi ternama di Seoul, anak direktur firma hukum dan anak Ketua Dewan Pendidikan. Ketua Klub Veritas ini adalah Yoo Beom-jin (Lee Jun-young), anak Ketua Dewan Pendidikan.

Ada beberapa fakta unik tentang SMA Cheon Myung. Pengacara Gi cukup terkejut saat pertama mengetahuinya. SMA ini dikuasai oleh Beom-jin. Seluruh murid sekolah bahkan para guru tunduk dengan semua ucapan anak remaja ini. Preman sekolah pun berada dalam kendalinya. 

Lee Tae-sok (Jun Sok-ho) sebagai Kepala Sekolah juga sama saja. Bertekuk lutut di bawah Beom-jin. Ternyata Pak Lee juga pemilik agensi model. Jeong Soo-ah bekerja part time sebagai model di agensi Pak Lee. Ternyata lagi Pak Lee menjadikan model di agensinya sebagai 'hadiah hiburan' untuk para pejabat. 

Dari sini lah teka-teki kematian Jeong Soo-ah mulai ada titik terang. Pengacara Gi tidak bekerja sendiri selama bergerak di sekolah. Ada Bu Guru cantik Ha So-hyeon (Geum Sae-rok), Seo Yoon-ah (Kwon So-hyun) dan tentu saja Park Won-seok. Yoon-ah ini murid yang dekat dengan Bu Guru Ha.

Ternyata benar firasat Pengacara Gi, Han-soo bukan pembunuhnya. Orang lain yang membunuh. Tentu saja si pembunuh ini tak terduga sama sekali. Ya iya lah kalau sudah bisa ketebak dari awal kan tidak seru filmnya. 

Seluruh karakter drama ini menarik. Menurut saya yang paling mencuri perhatian adalah Lee Soon-won. Beliau bisa menghidupkan peran Park Won-seok menjadi sosok unik yang berkesan sampai akhir episode. Kalau satu episode tak ada kehadiran Park Won-seok rasanya kurang greget. Saya beberapa kali menonton akting Lee Soon-won dalam film Korea. Beliau memang selalu bisa menghidupkan tokohnya. Memang ini bukan drama anak sekolah biasa.             

Komentar

  1. Se-thriller itu yaa.. Class of Lies.
    Seneng banget akutu kalo dapet bocoran drama korea seru. Tapi memang pendapat orang bisa mengubah preferensi saat nonton sih yaa..

    Drama berdarah dengan kasus dan berlatar belakang setting di sekolah, sungguh bikin penonton tegang menebak-nebak siapa pelakunya dan apa motif pembunuhannya.

    Terimakasih rekomendasi blog drakor-nya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih juga Mbak. Aku belajar bikin review dari blog Mbak hehe.

      Sebenarnya aku kaget lihat drama ini. Aku pikir drama biasa. Ternyata... seru banget.

      Hapus

Posting Komentar