Serial Kakak Adik, Lapar

"Duh, lapar. Lagi." Kakak tidur di sebelah Adik.
"Ya, makan, loh." Adik menjawab sambil tetap memainkan robot. Kakak diam sambil memeluk guling.

Kakak melihat jam dinding. Jam 3 sore. Dia sudah makan tiga kali. Pagi tadi, sarapan jam 7. Jam 10 makan lagi. Jam 1 makan siang. Masak baru dua jam sudah lapar lagi. Kakak memeluk guling lebih erat. Adik melihat Kakaknya.

"Kalau lapar ya makan lah, Kak"
"Hemm." Kakak masih memeluk guling sambil memejamkan mata. Adik masih asyik bermain robot.

Tak lama Kakak bangun. Dia duduk. Kakak berdiri dan melihat ke luar kamar. Kakak berdiri di depan kamar Ibu sebentar. Lalu dia menuju meja makan. Kakak makan dengan lahap.

Adik tiba-tiba sudah berdiri di sebelah Kakak. Adik melihat-lihat meja makan. Tak lama, Adik mengambil piring. Adik duduk di sebelah Kakak. Mereka makan dengan lahap.

"Adik makan lagi?" Ibu tiba-tiba sudah berdiri di depan pintu kamarnya. Kakak beradik menoleh bersama.
"Iya." Adik nyengir. Kakak kembali makan.
"Adik tadi makan sama Ibu jam 2, kan?."
"Iya, sih. Lah aku lihat Kakak. Kok, jadi pengen makan lagi."
"Ya ampun, sejak kapan lapar itu menular?" Ibu duduk di depan mereka.
"Sejak di rumah aja hehe."
"Masa?"
"Iya, Bu. Aku kalau sekolah loh gak sering lapar."
"Iya. Ibu tahu."

Ibu melihat kedua anaknya yang makan dengan lahap. Ibu meringis melihat sayur dan lauk yang menipis. Tak bakal cukup untuk makan sore nanti.

Ya wis lah tak apa mereka banyak makan selama pandemi ini. Mereka sehat itu yang terpenting. Toh mereka adalah anak yang aktif. Banyak gerak di rumah. (Ugik Madyo)

Komentar