Optimalkan Kecerdasan Akademis dan Kecerdasan Emosional yang Seimbang Pada Anak

Belajar tentang tumbuh kembang anak tak akan pernah ada habisnya. Selalu ada update ilmu terbaru. Sebagai orang tua tidak boleh berhenti untuk belajar. 

Minggu tanggal 30 Oktober 2022. Saya hadir ke acara A+ Masterclass yang diadakan oleh Enfaclub Enfagrow. Acara berlangsung di Kidzania, Sungkono Lagoon Surabaya. Banyak para Ibu Bapak dan anak yang hadir. Acara dibuka dengan marching band Kidzania.

Sesi pertama adalah A+ Mom Summit. Pembicara yang hadir adalah dr Attila Dewanti So. A (K), Psikolog Ajeng Raviando, Chelsea Olivia dan dr Lazuardi Putra.

Pengaruh Pandemi pada Perkembangan Anak
Pada kesempatan pertama, Chelsea Olivia sharing tumbuh kembang kedua anaknya yang berbeda. Kebetulan anak kedua lahir saat pandemi. Tentu saja anak-anak lebih banyak beraktivitas di rumah selama pandemi. Anak kedua ini lebih pasif, lambat beradaptasi serta butuh waktu lama untuk berinteraksi dengan orang baru. Sangat berbeda dengan Kakaknya.

Chelsea butuh waktu dan kesabaran yang tinggi untuk mengajari anak keduanya bersosialisasi. Tak bisa langsung mengajak anak bertemu dengan banyak orang. Apalagi selama pandemi anak lebih banyak di rumah dan hiburannya gadget. Anak butuh waktu untuk belajar bersosialisasi dengan teman sebaya maupun orang dewasa.

Perubahan selama pandemi membingungkan bagi anak-anak. Cukup berpengaruh pada tumbuh kembang si Kecil. Psikolog Ajeng Raviando, Psi menjelaskan “Kondisi yang tak menentu seperti pandemi dapat membuat pola stimulasi dan lingkungan mengalami perubahan yang cukup signifikan, misalnya seperti meningkatnya paparan gadget dan berkurangnya interaksi langsung dengan lingkungan."

Kondisi ini dapat berpengaruh pada perkembangan otak anak. Segala perubahan ini menambah urgensi untuk menyiapkan si Kecil menghadapi masa depan yang dinamis dan semakin dibalut ketidakpastian. 

Disini peran orang tua semakin penting untuk memastikan si Kecil mendapatkan perasaan aman dan mendukung stimulasi untuk optimalkan Kecerdasan Emosionalnya.

Tahapan Tumbuh Kembang Anak
Sementara itu dr Attila Dewanti So. A (K), menekankan, tumbuh kembang setiap anak berbeda. Tidak bisa dibandingkan antara anak satu dengan yang lain. Asalkan sudah sesuai antara usia dna standar tumbuh kembang anak ya sura tak masalah.

Paling penting yang harus diperhatikan adalah berat badan, tinggi badan dan lingkar kepala harus diukur setiap bulan. Sudah ada standar sesuai usia yang dikeluarkan oleh Ikatan Dokter Anak. Kalau sudah termasuk normal, orang tua tak perlu panik.

Sedangkan untuk standar tumbuh kembang anak adalah sebagai berikut:

=> 3 bulan pertama 
- Berat badan naik 1kg. Beri ASI saja. Kecuali ada masalah dengan anak dan Direkomendasikan oleh dokter untuk minum susu formula.
- Tangan harus bisa membuka. Tidak boleh hanya menggenggam saja.
- Anak sudah bisa mengikuti arah sumber suara orang di sekitarnya.

=> Usia 1 tahun
- Bisa jalan. Kalau anak usia 18 bulan baru bisa jalan masih normal.
- Sudah bisa bubling. Menyebut dua huruf disambung. Misalnya Ma, Pa, Bu.

Stimulus yang bisa dilakukan pada anak, yaitu:
- Jalan tidak pakai sepatu atau sandal.
- Jalan di rumput dan jalan yang bertekstur kasar.
- Anak sering diajak ngobrol.

=> Usia 2 tahun
- Anak sudah bisa menyusun balok.
- Sudah bisa mengumpulkan mainan yang sejenis atau yang warnanya sama.
- bisa kontak mata.
- ekspresif.

Pada usia ini ajari anak untuk mandiri, misalnya:
- Makan sendiri.
- Cuci tangan sendiri.
- Pakai baju dan pakai sepatu sendiri.
- Menstimulus motorik halus dengan cara: kasih kertas kosong dan biarkan anak mengambar sambil bercerita. Kalau anak diam saja. Pancing dengan pertanyaan: ini gambar apa? itu lagi ngapain? Kenapa warnanya itu?
Note: pada usia 2 tahun, orang tua harus aktif berinteraksi dengan anak.

=> Usia 3-6 tahun
- Bacakan buku bergambar
- Kasih contoh yang baik secara langsung, misalnya membantu teman yang jatuh, antri, membuang sampah di tempat sampah, membereskan mainan setelah bermain.

Paling penting dipahami oleh orang tua bahwa perkembangan emosional dan akademis harus seimbang. Anak yang mampu mengendalikan emosi sama pentingnya dengan kecerdasan akademis. 

Mengendalikan emosi ini bukan berarti anak tidak boleh menangis atau marah. Segala emosi negatif boleh saja dikeluarkan oleh anak tapi masih dalam batas wajar. Misalnya, anak boleh menangis tapi tidak berlebihan. Ajari anak untuk marah tanpa berteriak atau membuang barang-barang.

Kecerdasan Emosional dan Akademis yang Seimbang
Data terbaru yang dirilis oleh The Centers for Disease Control and Prevention (CDC) melalui program Learn the Signs Act Early. mengungkapkan bahwa 1 dari 6 anak berusia mulai dari 3 tahun mengalami penyesuaian capaian perkembangan kondisi yang mempengaruhi bagaimana anak-anak bermain, belajar, berbicara, bertindak, atau bergerak.

Sejalan dengan data CDC, Enfagrow A+ bersama dengan Tiga Generasi melakukan polling online. Terungkap bahwa: 
1. 18,2% responden menyatakan anaknya belum mampu mengikuti instruksi 2 langkah ketika berusia 2 tahun.
2. 24,2% responden menyatakan anaknya belum mampu mendorong tangan keluar lubang baju atau mendorong kaki keluar lubang celana saat dibantu berpakaian di usia 12 bulan.

dr. Lazuardi Putra selaku Category Manager Nutrition Reckitt Indonesia mengatakan “Menyadari bahwa para ibu membutuhkan sebuah panduan baru untuk menjawab tantangan ini, Enfagrow yang mengerti bahwa stimulasi, nutrisi, dan lingkungan merupakan faktor yang berpengaruh pada tumbuh kembang anak, terutama Kecerdasan Akademis dan Emosionalnya, berinisiatif menghadirkan acara A+ Masterclass yang diadakan di Surabaya 30 Oktober 2022.”

Enfagrow A+ juga mendukung pemberian nutrisi yang dibutuhkan untuk tumbuh kembang anak melalui kandungan MFGM Pro dan DHA yang lebih tinggi. MFGM (Milk Fat Globule Membrane) adalah lapisan alami lemak susu yang kaya nutrisi, yang seringkali hilang dalam proses pembuatan susu bubuk formula. Dibutuhkan lebih dari 500 kilogram susu hanya untuk mendapatkan 1 kilogram MFGM, yang mengandung beragam jenis lemak esensial dan protein untuk mendukung perkembangan kognitif dan emosional si Kecil.

Merek Enfa merupakan produk Mead Johnson, yang bagian dari Reckitt. Perusahaan ini merupakan salah satu dari perusahaan pertama di Amerika Serikat yang berkomitmen untuk mendukung nutrisi berkualitas dan berdasarkan penelitian ilmiah untuk usia dini.

Selama lebih dari 100 tahun, perusahaan ini telah memperkenalkan berbagai produk nutrisi usia dini, salah satunya Enfa,  merek susu untuk balita terkemuka di dunia yang telah dipercaya oleh jutaan keluarga untuk dukung tumbuh kembang anak. 

Beberapa produk Enfa yang telah hadir di Indonesia diantaranya: Enfamama A+, Enfagrow A+3 Neura Pro, Enfagrow A+4 Neura Pro, Enfagrow A+ Gentle Care, Enfagrow Essentials.

Pada sesi terakhir diadakan A+ Mom Checklist. Tes secara online untuk mengevaluasi Kecerdasan Akademis & Kecerdasan Emosional anak. Para Ibu tinggal scan barcode di layar yang ada di samping panggung. Lalu jawab semua pertanyaan tentang tumbuh kembang anak secara jujur.

Selesai acara ditutup dengan iringan marching band Kidzania. Inilah saatnya inagurasi anak-anak. Selesai for bersama saatnya anak-anak mencoba semua permainan di Kidzania. Anak-anak senang sekali. Para orang tua juga bahagia mendapat ilmu baru tumbuh kembang anak yang bisa langsung di praktekkan.

Komentar

  1. Untuk tumbuh kembang anak yang ideal, kita harus memberikan asupan bergizi juga susu ya mak :) Apalahi urusan kecerdasa akademis dan kecerdasan emosional pada anak, tentu saja mesti diperhatikan lebih baik lagi. Kegiatan kemandirian anak bisa dilakukan sedini mungkin. Selain itu mengikuti acara2 bersama teman2 sebayanya juga penting. AH, jadi ingat anak2ku kecil dulu sering bermain di Kidzania :D

    BalasHapus
  2. Kecerdasan akademis dan emosional ini emang sama pentingnya dalam tumbuh kembang anak ya mbak, dan orang tua memang mesti memperhatikan keduanya. Nutrisi, stimulasi dan juga lingkungan yang baik dan mendukung tumbuhkembangnya kedua kecerdasan ini secara optimal

    BalasHapus
  3. Bener sih ya, kecerdasan anak harus seimbang, akademik dan emosional. Banyak faktor juga yang menunjang kedua kecerdasan ini termasuk yang paling utama ya dari hal nutrisi.

    BalasHapus
  4. Pada setiap masa, tolak ukurtumbuh kembang anak jadi makin bertambah ya mba . Dan memang semuanya harus didukung oleh stimulus juga dari keluarga dan lingkungan sekitar.

    BalasHapus
  5. Selain memberi makan makanan yang bergizi kepada anak, orangtua juga harus memberikan stimulasi yang baik agar tumbuh kembangnya optimal ya mbak. Bagus sekali ini acaranya, seru juga ya ada marching band nya

    BalasHapus
  6. Waah ternyata problem anak-anak yang lahir saat pandemi dimana-mana sama ya. Beberapa tetangga dan teman yang melahirkan saat pandemi mengeluhkan anaknya yang pendiem, takut ketemu orang dan pemalu. Ngaruh banget ternyata ya. Soalnya emang pandemi anak-anak jarang diajak keluar dan sosialisasi

    BalasHapus
  7. Memantau pertumbuhan anak sejak bayi penting banget ya mbak. Bermanfaat juga nih event yang diadakan oleh Enfagrow di Kidzania, tentu banyak insight yang penting diketahui orang tua. Terutama anak-anak yang lahir masa pandemi, perkembangan kecerdasan akademis dan emosinya mesti seimbang. Termasuk menambal kekurangan bersosialisasi saat pandemi, jadi kurang mengenal teman sebayanya karena harus di rumah terus

    BalasHapus
  8. Jadi orang tua membuat kita belajar ya mbak, semua tentang kondisi anak perlu banget dipahami ortu. Apalagi terkait juga antara perkembangan fisik, kecerdasan emosi dan akademis.. semoga makin semangat mendidik anak agar bisa melejitkan potensinya nanti yaa buat semua ortu, aamiin

    BalasHapus
  9. Ya ampuuun materinya baguuss bgt
    Ortu jaman now kudu paham nih mba
    Supaya bs mendidik dan membimbing buah hati dgn optimal ya

    BalasHapus
  10. Penting sekali memang mengoptimalkan kecerdasan akademis dan kecerdasan emosional yang seimbang pada anak, dan edukasi seperti ini akan bermanfaat buat orang tua

    BalasHapus
  11. Setuju sekali orang tua jangan hanya fokus pada perkembangan intelegensi tapi juga emosional karena ternyata kecerdasan emosi juga tidak kalah penting

    BalasHapus
  12. Tahapan ini yang gak boleh terlewat ya, kak..yakni menyeimbangkan kecerdasan emosional. Karena bekal ini yang dibawa dan menjadi karakter masa depan anak.
    Seneng banget, mainnya di Kidzania dan anak serta Ibu sama-sama bisa nyaman menimba ilmu.

    BalasHapus
  13. Benar sekali mbak
    Yang namanya kecerdasan anak itu harus dioptimalkan
    Termasuk kecerdasan fisik dan emosi

    BalasHapus
  14. Di setiap tahapan usia anak, beragam stimulasi perlu diberikan agar tumbuh kembang anak optimal. Juga pemberian makanan bergizi menjadi hal yang sangat penting. Ortu mesti terus belajar nih demi mengoptimalkan kecerdasan fisik & emosional anak.

    BalasHapus
  15. Anak dalam masa pertumbuhan di harapkan mengkonsumsi susu vitamih dab makanan bergizi lainnya.

    BalasHapus
  16. Iya nih, perkembangan anak itu tidak bisa disamakan, Pasti ada plus minusnya. Saya punya anak usia hampir 4 tahun dan ngerasa banget deh bedanya. Kadang merasa insecure saat melihat sebayanya lebih bagus dalam satu hal lalu sadar, bahwa ga boeh gitu. Yang penting anak cerdas akademis dan emosionalnya.

    BalasHapus
  17. Aku 3 anak tu tumbuh kembangnya beda-beda semua, anak pertama dulu BB nnya susah banget naiknya, sampai-sampai harus konsultasi ke klinik laktasi, kalo anak kedua dan ketiga lumayan gampang. Kalo kecerdasan akademiknya alhamdulillah semuanya sama perkembangannya

    BalasHapus
  18. Noted banget semuanya mbak. Apalagi klo punya anak lagi, wah yang begini harus diperhatikan benar-benar hehehe. Soalnya kalau sampai kita skip atau tidak memerhatikan, malah kasian anaknya kan ya. Potensi optimalnya tidak akan tercapai.

    BalasHapus

Posting Komentar