Garuda Wisnu Kencana Bali

Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana (Garuda Wisnu Kencana Cultural Park) berada di dataran tinggi batu kapur Tanjung Nusa Dua, Badung - Bali. Sekitar 15 menit dari bandara Ngurah Rai. Selama di GWK ini, kita akan berjalan kaki berkeliling di area seluas 250 hektar. Namun udara yang sejuk dan pemandangan indah mampu meminimalisir rasa lelah. 

Rencananya akan dibangun patung Dewa Wisnu menunggang garuda dengan tinggi 75 meter dan lebar 60 meter di tempat ini. Patung ini adalah simbol dari penyelamatan lingkungan dan dunia. Pengerjaan patung oleh I Nyoman Nuarta, pematung terkenal kaliber international. Dewa Wisnu dalam agama Hindu adalah Dewa Pemelihara (Sthiti). Sedangkan Garuda mempunyai kisah yang istimewa. Dia berkorban untuk menyelamatkan ibunya dari perbudakan. Hingga akhirnya mendapat perlindungan dari Dewa Wisnu. Ketika saya kesana, Patung yang jadi masih kepala Dewa Wisnu dan kepala Garuda. Entah kapan akan selesai seluruh pembangunan patung ini. 

Salah satu view cantik yang dapat dilihat dari Plaza Wisnu

Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana terbagi menjadi beberapa area. Area utama adalah Plaza Wisnu. Saya naik tangga lumayan tinggi menuju area ini. Ada patung Dewa Wisnu berupa kepala utuh hingga dada. Disekitarnya ada beberapa air mancur yang konon merupakan air suci. Area ini yang tertinggi di GWK dengan pemandangan yang sangat indah. Kita bebas berfoto di sini. Ada replika patung Dewa Wisnu dan Garuda dalam bentuk utuh dalam kotak kaca. Patung kepala Dewa Wisnu saja sudah setinggi itu, tidak terbayangkan tingginya dalam bentuk utuh.

Kepala garuda

Dari sini, saya langsung menuju ke patung kepala garuda. Saya kagum sekali dengan ukiran kepala garuda yang sangat detail. Waa... tak sabar ingin melihat wujud utuh garuda ini. Di depan patung kepala garuda ada jalan menurun menuju area outdoor dengan dinding batu kapur mengelilinginya. Saya merinding melihat dinding batu kapur tegak lurus 90 derajat. Area Lotus Pond ini sangat luas. Kebetulan waktu saya datang sedang persiapan untuk suatu acara pada malam harinya. Pasti keren sekali kalau malam. 

Lotus Pond sedang ada event

Tak lama berada disana. Saya memutuskan naik lagi dan berkeliling ke area yang lain. Saya ketemu dengan Amphitheatre. Area ini berupa panggung terbuka yang seluruhnya terbuat dari baru. Panggung, latar panggung, bangku penonton bahkan juga pintu masuk. Keren. Biasanya ada pertunjukan tari kecak. Namun sayang, saya datang pada waktu yang salah. Meski begitu, saya cukup menikmati para penari cilik yang sedang gladi resik untuk pertunjukan nanti sore.

Amphitheatre. Seluruh bagian terbuat dari batu.

Jadwal hari pertunjukan 


Jadwal acara setiap hari

Seru banget berkeliling di GWK. Capek bikin lapar dan haus, kan? Tenang saja. Ada banyak kios penjual makan dan minuman. Ada restoran juga di area Street Theater. Anda juga bisa membeli aneka souvenir di sini.         


Tak rugi rasanya berjalan sampai gempor di GWK. Dari pintu masuk hingga pintu keluar kita akan disuguhi perpaduan arsitektur modern dan tradisional yang indah. Yang paling dominan di sini adalah arsitektur batu alam. Banyak juga patung-patung unik yang berada di kanan kiri jalan setapak. Kalau ada kesempatan saya ingin sekali ke sini lagi.

Foto: koleksi pribadi menggunakan Canon EOS50D
   

Komentar