Review Buku I’m (Not) Perfect Dian Kristiani

review buku dian kristiani review buku i am not perfect


Judul Buku : I’m (Not) Perfect
Penulis        : Dian Kristiani
Penerbit      : PT Gramedia Pustaka Utama

Sudah menjadi kodrat perempuan untuk selalu menakar diri sesempurna mungkin. Baik dalam kehidupan pribadi maupun sosial. Perempuan dianggap sukses apabila mampu berperan dalam segala peran dan bidang. Sepertinya hal ini hanya ada dalam sinetron atau novel. Kenyataannya banyak perempuan yang nyaris frustasi mendapati diri tak sebaik dan sempurna seperti yang diharapkan selama ini.

Buku kumpulan tulisan ini memuat sisi manusia seorang perempuan. Well, tidak ada manusia yang sempurna meski bisa disembunyikan ketidak sempurnaan itu dari orang lain. Diri kita sendiri mana bisa dibohongi. Saya salut pada penulis yang sudah berani membuka diri, membeberkan sisi ketidak sempurnaan dirinya sebagai seorang perempuan. Mungkin kita akan mengernyit diawal buku ini, namun semakin lama kita bisa tersenyum malu sendiri menyadari kalau semua yang ada di buku ini gue banget.

Kalau bagi saya pribadi, buku ini adalah pembelajaran di awal peran saya sebagai seorang istri dan menantu. Semacam panduan do and don’t do. 

Ada banyak hal yang membuat saya seperti disentil penulis. Tidak semua perempuan mempunyai body sexy bak Barbie meski sudah melahirkan berkali-kali, mempunyai suami super yang bisa mencukupi kebutuhan hidup, atau mempunyai wajah cantik mulus menawan. Tak semua perempuan juga beruntung memiliki mertua super baik, atau suami yang setia, atau menikah pada usia muda, atau mempunyai sahabat yang loyal, atau bisa mempunyai anak. Inilah kehidupan. Tak selamanya kehidupan itu semulus body mobil. Kadang ada baret atau penyok, wajar lah.

Apapun yang perempuan miliki, masa bodoh meski dirinya tak sempurna. Tetap saja semua perempuan berhak untuk memiliki kebahagiaan. Bahagia kita ciptakan sendiri, bukan ditunggu atau diharapkan kedatangannya. Mau bahagia? hidup selalu bahagia?sekarang saja. Kenapa harus nanti. Selamat berbahagia perempuan.


Foto by Ugik Madyo





Komentar