Makanan Tradisional dari Jawa yang Cocok untuk Balita

Indonesia kaya akan aneka makanan tradisional. Mulai dari appetizer, main cource dan dessert. Lengkap. Semua ada. Aneka makanan tradisional Indonesia enak berlimpah dari Sabang sampai merauke. Sayang banyak makanan tradisional yang nyaris punah. Bahkan ada juga yang sudah tidak ada lagi. Makanan tersebut muncul saat acara perayaan yang spesial saja.

Apakah kalah dengan serbuan makanan dari luar negeri? Tidak juga. Banyak anak yang tidak menyukai makanan tradisional Indonesia karena belum pernah mencoba. Tidak kenal maka tak sayang. Ini benar adanya. Inilah peran besar orang tua yang harus memperkenalkan makanan unik, makanan khas daerah kepada anak sedini mungkin.

makanan tradisional indonesia cocok untuk balita


Bisa dimulai dari memperkenalkan aneka jajanan tradisional dahulu. Banyak jajanan Indonesia yang enak dan sehat untuk dimakan anak-anak. Bagi para batita juga bisa menikmati jajanan tradisional tersebut. 

Hanya perlu diingat lebih baik berikan jajanan tradisional ini pada anak minimal berusia 2 tahun. Standar rasa manis dan asin jajanan yang di pasaran biasanya menggunakan standart rasa orang dewasa. Kalau mau bikin sendiri di rumah tak masalah meski diberikan pada anak usia 1 tahun. Berikut ini 5 jajanan tradisional Indonesia yang bisa dinikmati oleh anak mulai usia 2 tahun:

1. Kue Lumpur

Kue ini teksturnya lembut. Cocok kalau dimakan anak usia 2 tahun. Rasanya juga tidak terlalu manis. Ada beberapa penjual yang memberikan topping kismis pada bagian atas. Ada juga yang memberikan kelapa muda sebagai isian kue lumpur. Rasanya jadi seperti klapertart.

Bahan utama kue ini adalah kentang kukus dan tepung terigu. Perbandingan bahannya = kentang kukus : tepung terigu = 2 : 1. Ada juga yang mengganti kentang kukus ini dengan labu kukus. Kalau pakai labu akan lebih manis dan warnanya kuning gelap mengarah ke oranye.

Kalau memperkenalkan kue lumpur ini untuk pertama kali bisa bagian tengah dulu. Pada bagian tengah ini teksturnya paling lembut dan kaya rasa. Kue lumpur ini banyak kandungan karbohidrat. Jadi lebih baik jika ingin memberikan pada anak usahakan jauh dari jam makan pagi, siang atau sore. Daripada anak kekenyangan dan tidak mau makan nantinya.  

2. Serabi atau Surabi

Masyarakat di Pulau Jawa sudah tidak asing lagi dengan makanan ini. Masyarakat di Jawa Tengah dan Jawa timur mengenalnya dengan nama serabi. Sedangkan mereka yang tinggal di Jawa Timur menyebutnya surabi. Saya akan menyebut serabi untuk tulisan ini.

Ada dua macam serabi, yaitu serabu kering dan serabi basah. Kalau serabi basah adalah kue serabi yang disiram dengan kuah. Bahan kuahnya dalah santan encer yang dicampur gula merah cair. Serabi kering adalah yang tanpa kuah. Ada dua macam serabi kering, yang lembut dan padat.

Serabi kering yang keras biasanya diberi topping aneka macam, yaitu coklat, keju, meses, telur, aneka selai dan banyak lagi. Kalau di daerah Jawa Barat dan Jawa Tengah biasanya serabi jenis ini. Apalagi serabi kekinian. Ada banyak varian topping yang membuatnya semakin lezat.

Kalau untuk batita, saya menyarankan untuk mencoba serabi Solo. Serabi yang satu ini berbeda dengan serabi pada umumnya. Serabi Solo termasuk golongan serabi kering tapi teksturya sangat lembut. Rasanya juga tidak terlalu manis. Cenderung ke gurih yang original. Gurih ini muncul dari santal kental di bagian tengah yang masih setengah cair. Variasi topping hanya 2 macam, coklat dan keju.

3. Pukis

Jajanan tradisional ini juga termasuk yang teksturnya empuk. Relatif aman untuk anak balita. Bahan utama kue ini adalah tepung terigu dan fermipan. Teksturnya lembut karena pengaruh fermipan. Hanya saja rasanya lebih manis. Mungkin kalau memberikan pada balita tidak usah terlalu banyak.


makanan tradisional indonesia cocok untuk balita


Ada tiga pilihan rasa, yaitu original, keju dan coklat. Kalau rasa original tidak terlalu manis, ada kombinasi rasa gurih. Kalau yang rasa keju ini yang terasa gurihnya. Rasa manis akan terasa tipis dan ringan. Keju biasanya dimasukkan ke dalam pukis. Ada yang kejunya meleleh terkena panas ada juga yang masih tetap utuh.

Kalau untuk yang rasa coklat akan terasa manis sekali. Ada jua jenis coklat yang biasanya dipakai, coklat leleh dan meses. Pukis yang menggunakan coklat leleh ini yang manis sekali. Kalau pakai mese tidak akan terasa terlalu manis.  

4. Gethuk Lindri

Gethuk adalah makanan khas yang ada di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Gethuk terbuat dari singkong yang dihaluskan. Lalu dicampur dengan gula merah yang disisir. Baru kemudian dikukus. Cara penyajiannya dengan ditambahkan kelapa muda yang diparut.

Ada dua macam gethuk, yaitu gethuk biasa dan gethuk lindri. Gethuk biasa teksturnya lebih kasar. Beberapa bagian kecil singkong yang masih utuh ikut juga didalamnya. Rasanya juga cenderung manis karena ada campuran gula merah. Ada yang gula merahnya dicampur begitu saja. Ada juga yang dicampur rata antara singkong dan gula merah. 

Kalau gethuk lindri, singkong yang sudah dihaluskan akan dimasukkan ke alat penggiling daging atau alat pembuat mie. Bentuknya memanjang lalu dipotong kotak-kotak. Tekturnya lebih halus, bagian singkong yang masih utuh akan tersortir otomatis. Lebih aman untuk dimakan anak usia balita.

Gethuk lindri ini biasanya berwarna-warni. Kuning, coklat, pink dan hijau. Ada penjual yang menggunakan pewarna makanan dari bahan kimia. Ada juga yang menggunakan pewarna alami. Kalau untuk balita lebih baik beli gethuk lindri yang original berwarna kuning. Kecuali kalau Anda yakin penjual membuatnya dengan menggunakan pewarna alami. Tak masalah memberikan si anak gethuk lindri yang warna-warni.    

5. Pudhak 

Pudhak adalah makanan dari Gresik. Pudhak awalnya menggunakan bahan tepung beras. Bungkusnya menggunakan kulit Pohon Pinang yang disamak dan diambil bagian dalamnya. Setelah disamak, dibersihkan dan dijemur, kulit pohon ini lalu dijahit huruf L. Bungkusnya ini yang menjadi ciri khas pudhak Gresik. 

Ada 4 macam pudhak yang ada di pasaran saat ini, yaitu pudhak putih, pudhak merah, pudhak sagu dan pudhak jagung. Pudhak putih dan merah menggunakan bahan tepung beras. Kalau pudhak putih menggunakan bahan tambahan gula putih. Sedangkan pudhak merah menggunakan bahan tambahan gula merah.

Kalau pudhak sagu menggunakan bahan dasar sagu. Begitu juga dengan pudhak jagung menggunakan bahan jagung manis yang dipipil dan dihaluskan. Bahan pemanis pudhak sagu dan pudhak jagung menggunakan gula putih. Pembungkus kedua pudhak ini ada yang menggunakan kulit Pohon Pinang atau kulit jagung.

Keempat macam pudhak ini cocok dimakan oleh anak-anak. Teksturnya lembut dan rasanya tidak terlalu manis. Pudhak merah dan pudhak jagung yang rasanya lebih manis. Kalau makan pudhak merah atau putih lebih baik makan bagian tengahnya. Pada bagian pinggir biasanya keras karena kering.

Sebenarnya masih banyak lagi jajanan tradisional Indonesia yang bisa dinikmati anak-anak balita atau bahkan batita. Satu hal yang harus diperhatikan. Sebelum memberikan jajanan ini pada batita lebih baik dicicipi terlebih dahulu. Hal ini perlu dilakukan untuk mengukur kadar pemanis dan tekstur. Kalau memang jajanannya terasa menggunakan pemanis buatan lebih baik tidak usah diberikan pada anak-anak. 

Selamat menikmati. Semoga anak-anak semakin suka dengan makanan dan jajanan tradisional Indonesia.



Foto: Ugik Madyo     

       

Komentar