Tidak Berani Berucap yang Buruk

Beberapa waktu silam suami tidak bisa mengantar saya. Kebetulan tempat acara dilalui bemo (angkot). Lagian kalau dibandingkan lebih murah naik bemo daripada naik taxi online. Ya sudah lah. Nge-bemo saya.

Ternyata, perjalanan saya naik bemo ini dipertemukan dengan Bapak sopir yang baik dan sabar. Dari beliau ini saya mendapatkan sebuah pelajaran yang sangat berharga. Tentang beratnya konsekuensi ucapan.

Sebagian ucapan adalah doa. Mungkin banyak muslim yang sudah tahu dengan hak ini. Namun berapa banyak yang benar-benar paham.

Sabar...
Akan saya lanjutkan lagi tentang pelajaran dari pak sopir kalau saya sudah bisa buka laptop.
Ngetik di ponsel kalau lama pegel tangan hehe

Komentar