Putu Ayu Jajanan Tradisional nan Lezat

putu ayu enak

Bagi yang tinggal di Surabaya tidak akan asing dengan makanan ini. Jajanan tradisional yang banyak bertebaran di Surabaya. Biasanya dijajakan berkeliling di kampung-kampung. Jaman saya masih kecil, Bapak penjual berkeliling sambil memanggul segala perlengkapan putu. Seperti Bapak penjual rangin. Alat yang digunakan untuk memanggul adalah bilah bambu panjang yang kuat dan lentur.

Sekarang berbeda. Bapak penjual putu menggunakan gerobak sepeda. Area penjualan bisa lebih luas lagi. Ada ciri khas pedagang yang menjual putu ini. Selalu ada bunyi siulan tuuuuu yang melengking. Bunyi ini keluar dari cetakan bambu yang terkena uap panas. Cetakan bundar lonjong ini yang biasanya digunakan untuk membuat putu. Jadi gampang e, rek. Kalau ada penjual keliling ada bunyi tuuuuuu tiada henti. Ya itulah penjual putu.

Dari dulu saya tahunya jajanan ini namanya putu. Kemungkinan diambil dari bunyi tuuuuu dari cetakan bambu. Tapi nggak tahu asal kata 'pu' darimana. Sekarang, juga ada tambahan nama ayu dibelakangnya. Mungkin agar lebih menjual. Mungkin. Saya tidak tahu pasti.

Saya juga tidak tahu berasal dari mana. Saya coba searching tidak ada bukti yang kuat tentang asal muasalnya. Ada yang menyebut berasal dari Tiongkok. Ada kue sejenis ini yang disajikan sebagai teman minum teh Kaisar sejak tahun 1200. Namun saya belum lihat foto wujud asli kue ala Tiongkok ini. Ada juga yang menyebut kalau jajanan ini juga dinikmati para bangsawan Belanda ketika menjajah Indonesia. Nah, foto yang ini pun saya belum ketemu.

Yo wis lah, rek. Nggak apa-apa nggak jelas sejarah dan namanya. Sing penting kita bisa menikmati jajanan uenak ini sekarang. Siapa saja bisa menikmati. Nggak perlu harus ada embel-embel bangsawan atau keluarga kerajaan dulu. Bebas makan. Sepuasnya.

Jajanan ini murah meriah. 500 rupiah per biji. Bahannya juga nggak banyak. Tepung terigu kasar yang dipadatkan di cetakan bambu. Tengahnya diberi gula jawa. Lalu dimasukkan tepung terigu. Dikukus. Setelah matang ditaburi kelapa parut diatasnya. Selesai. Biasanya putu ini berwarna hijau muda. Kalau aslinya hanya menggunakan air pandan atau daun suji. Namun banyak yang menggunakan pewarna makanan saat ini. Selamat berburu putu tuuuuuuuu.


Foto: koleksi pribadi

Komentar