Serabi Kering atau Serabi Kuah Sama Enaknya

serabi solo enak
Di masak dengan tungku arang
Masyarakat di wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur mengenal jajanan ini dengan sebutan serabi. Kalau di wilayah Jawa Barat lebih dikenal dengan sebutan surabi. Masyarakat Betawi mengenal dengan sebutan kue ape. Bahan-bahan dan cara pembuatannya sama. Hanya beda di topping. Ada dua versi serabi yang beredar selama ini. Serabi kering dan serabi kuah.


Serabi kuah adalah serabi yang disiram dengan kuah campuran santan dan gula merah. Serabi versi ini banyak kita jumpai di wilayah jawa timur. Biasanya tidak pake topping. Polos. Hanya adonannya ditambah coklat atau sari saun suji/ pandan untuk menambah aksi warna dan rasa. Rasa serabi tidak menonjol cenderung tawar kalau dimakan tanpa kuah. Memang rasa kuah yang ditonjolkan. 

Kalau serabi kering banyak dijumpai di daerah Jawa Tengah, Jawa Barat dan Betawi. Serabi Betawi atau kue ape ini terbilang unik. Pada bagian tengah kue dibuat warna yang berbeda. Misal: bagian tengahnya berwarna hijau, pinggirannya berwarna putih atau sebaliknya. Ada beberapa kue ape yang bagian tengahnya menggunung, pinggirannya mendatar. Tidak mendatar seluruhnya seperti kue serabi pada umumnya. Rasanya ada yang manis, ada pula yang gurih.

Masyarakat Jawa Tengah lebih mengenal sebutan serabi Solo. Kesukaan saya, Serabi Notosuman. Tekstur serabi Solo lebih lembut daripada serabi Betawi ataupun Jawa Barat. Adonan bahannya cenderung encer. Pinggiran serabi lebih lembut dan lebih lebar, tidak kaku dan crispy. Topping-nya sederhana, hanya ada tiga varian original, nangka dan coklat. Kalau saya lebih memilih serabi original. Gurihnya sangat terasa. Santan nan gurih dominan di mulut. Kalau lewat Solo, saya selalu mampir ke serabi Notosuman. Serabi yang digulung daun pisang ini selalu bikin kangen sampai sekarang.

serabi solo enak
Topping meses

The last and my favorite forever and ever. Surabi. Makanan khas Jawa barat ini tak pernah bosan dimakan. Sewaktu masih kos di Bandung. Setiap hari saya sarapan surabi di bundaran Margahayu depan. Tekstur surabi lebih padat dengan pinggiran yang kaku dan crispy. Topping surabi ini yang juara. Banyak pilihan baik yang manis ataupun gurih. Coklat, meses, keju, telur, abon, selai aneka rasa, sosis dan banyak lagi. Setiap hari bisa berbeda-beda topping. Ini yang membuat surabi tidak bikin bosan meski dimakan setiap hari.

Foto: koleksi pribadi dengan menggunakan Asus Zenfone4

Komentar